Loot & Craft Sepertinya Masih Dipertahankan dalam Adaptasi Live Action Game RPG Monster Hunter

Loot & Craft Sepertinya Masih Dipertahankan dalam Adaptasi Live Action Game RPG Monster Hunter

Sumber: Sony, Constantine Film

Aspek loot dan craft masih dipertahankan dalam adaptasi live action Monster Hunter

IDGSMinggu, 16 Desember 2018 - Serial game Monster Hunter terkenal dengan loot-nya, seiring dengan para pemain mengalahkan binatang-binatang buas untuk mengambil bagian-bagian tubuh mereka lalu diolah menjadi perlengkapan stylish atau berbagai senjata. Dan kini, adaptasi live-action dari Monster Hunter yang dibintangi oleh Milla Jovovich dan Ron Perlman menunjukkan bahwa aspek loot juga akan ditampilkan dalam film.

 

Game Monster Hunter: World, best-selling game RPG dari Capcom yang telah terjual lebih dari 7,5 juta kopi di seluruh dunia

Dari beberapa gambar yang dibagikan oleh Sony, kita bisa melihat Jovovich bersama salah satu lawan mainnya, Tony Jaa yang mengenakan pakaian dari kombinasi kulit dan logam dan terkesan agak primitif. Namun adalah senjata yang ditenteng oleh Tony Jaa lah yang menarik perhatian. Sebuah pedang atau golok masif yang terlihat seperti Giant Jawblade, salah satu senjata dari game Monster Hunter yang terbuat dari tulang binatang buas sebagai bahan utamanya, serta menenteng busur di tangan kirinya.

Bocoran dari Sony ini memberi sinyal bahwa adaptasi live-action tersebut berusaha untuk tetap mempertahankan aspek-aspek utama dari game Monster Hunter, salah satunya konsep membuat peralatan dan senjata dari bagian tubuh monster yang telah mereka buru.

 

 

Jovovich akan berperan sebagai Artemis, seorang komandar militer Amerika Serikat yang terbawa ke dimensi lain lewat suatu portal, menuju tempat yang tak lain adalah dunia dari Monster Hunter (Monster Hunter: World) yang dipenuhi oleh berbagai monster. Ia lalu bekerja sama dengan Hunter (Tony Jaa) untuk menutup portal tersebut untuk mencegah para monster datang ke Bumi.

Kehadiran Jovovich dan militer AS lainnya ke dunia Monster Hunter tidak ada di dalam game, namun memang aspek ini ditambahkan ke dalam film untuk menarik perhatian orang-orang yang tidak pernah memainkan serial game Monster Hunter.

Produksi dari film adaptasi ini telah dimulai sejak September tahun ini dengan budget US$60 juta. Mayoritas syuting akan mengambil tempat di Afrika Selatan, di mana lokasi tersebut juga merupakan lokasi syuting dari film yang digarap pasangan suami istri Anderson-Jovovich, Resident Evil: The Final Chapter.

"Kita akan mengunjungi daratan penuh bebatuan dan gurun pasir. Akan ada bagian dari film ini yang bertempat di bawah tanah, di dalam gua-gua yang mengerikan. Ada juga bagian-bagian hijau dalam film nantinya, semacam merefleksikan pemandangan hutan seperti dalam dunia Monster Hunter. Dan klimaks dari film ini mengambil tempat di sisa-sisa dari peradaban kuno yang juga sering kali disebutkan dalam game Monster Hunter." — Paul W.S. Anderson, Sutradara adaptasi live-action dari Monster Hunter

Di sepanjang petualangan mereka juga akan bertemu dengan berbagai karakter dari dunia Monster Hunter seperti sang Admiral. Adaptasi live-action Monster Hunter disutradarai oleh suami Jovovich, Paul W.S. Anderson yang juga ambil bagian bersama istrinya dalam adaptasi dari waralaba milik Capcom, Resident Evil dan juga versi reboot-nya yang akan diproduksi tahun depan. (Stefanus/IDWS)


Sumber: Gamespot

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI