(farming-simulator.com)
Esports Tak Melulu MOBA, Battle Royale dan FPS
IDGS, 25 Januari 2019 - Esports merupaka kompetisi ketat di mana berbagai tim saling bertarung dalam game-game yang memacu adrenalin seperti Fortnite, Overwatch, Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, atau PlayerUnknown's Battlegrounds, disertai oleh sorak sorai penonton, hadiah uang memikat, dan tak ketinggalan juga tentunya adalah drama atau skandal.
Akan tetapi pengembang dari serial game Farming Simulator, GIANTS Software, mengambil pendekatan berbeda di mana mereka memperkenalkan peralatan bertani dan traktor ke dalam eSports.
Setelah sukses mengorganisir Farming Simulator Championship pada 2017 dan 2018, developer tersebut mengumumkan pada Rabu (23/01) bahwa mereka akan membawa kompetisi bertani virtual ke level selanjutnya dengan meluncurkan Farming Simulator League.
"Kami punya kesempatan yang unik. Pertanian kompetitif adalah sesuatu yang dinikmati oleh orang-orang selama bertahun-tahun, hanya belum pernah diangkat ke panggung eSports," tutur CEO GIANTS Software Christian Ammann dalam pengumuman yang tertulis pada website resmi developer itu.
Berbagai tim akan berkompetisi dalam 10 turnamen berbeda yang digelar di Eropa pada musim panas tahun ini, seperti Gamescom di Jerman dan Paris Games Week, dilansir dari The eSports Observer.
"Tim-tim terbaik akan berkompetisi untuk titel Juara Farming Simulator dan total prize pool €100,000 (sekitar Rp.1,6 milyar). Setiap turnamen tidak hanya memberi poin circuit (seperti DPC dalam Dota 2) bagi tim-tim terbaik namun juga hadiah besar di mana total prize pool untuk season kedua akan mencapai €250,000 (sekitar Rp.4 milyar)," bunyi pernyataan GIANTS Software.
Sebagai persiapan akan liga tersebut, mereka bekerjasama dengan nama-nama besar dalam industri komputer seperti Logitech G dan Intel.
(Gambar: GIANTS Software)
Game Farming Simulator sendiri juga berubah untuk mengakomodasi liga ini, yang nantinya akan menggunakan versi terbaru yakni Farming Simulator 19. Format game juga akan menyertakan mode kompetitif 3 vs 3 yang mana setiap tim akan bersaing untuk menentukan siapa yang terbaik dalam bertani. Farming Simulator sendiri tentunya tetap bertahan pada akarnya yakni bertani dan mengombinasikan pengetahuan nyata dengan elemen-elemen menantang dan menarik di dalam game.
(stefanus/IDGS)
Sumber: farming-simulator.com