DreamLeague Season 11: Rekor 20 Kemenangan Team Secret Tumbang Di Hadapan Vici Gaming

DreamLeague Season 11: Rekor 20 Kemenangan Team Secret Tumbang Di Hadapan Vici Gaming

(via Dreamhack)

IDGS, Minggu, 17 Maret 2019 - Hari pertama dari babak playoff DreamLeague Season 11 berakhir dengan penuh kejutan. Infamous secara tak terduga menyingkirkan raksasa Cina, EHOME pada laga lower bracket, sedangkan Team Secret yang sudah mengantongi rentetan kemenangan berturut-turut dalam 20 pertandingan tumbang di hadapan Vici Gaming. PSG.LGD kembali tampil sebagaimana mestinya dengan meredam perlawanan Mineski dengan telak. 

 

J.Storm vs. Natus Vincere (BO1)

Meski panelist sempat meragukan draft dari J.Storm, skuad Amerika Utara ini mampu menghadapi jajaran hero Na'Vi yang komplet dengan mantap. Di awal game, J.Storm menghabiskan banyak waktu di lane atas, berusaha menekan Ursa Vladislav 'Crystallize' Krystanek. Awalnya mereka cukup sukses namun beberapa kesalahan membuat keunggulan tersebut pupus dan Crystallize mampu bangkit dari tekanan dengan cukup mudah. 

Pada midgame, J.Storm meningkatkan tempo permainan lewat timing penggunaan item ciamik, membuat mereka mampu mengeksploitasi setiap kesalahan kecil yang dibuat wakil CIS tersebut. Na'Vi kemudian berusaha menyerang balik dan menghasilkan beberapa pertarungan yang menguntungkan bagi mereka, yang membuat J.Storm agak kesulitan apalagi dengan ancaman dari Medusa yang dikendalikan Idan 'MagicaL' Vardanyan. 

 

 

Pada akhirnya, meski berharap banyak pada fase late game, Na'Vi tak mampu melawan tekanan dan keunggulan yang sedikit demi sedikit dibangun oleh J.Storm, di mana setiap pertarungan mampu dikonversi menjadi kehancuran barak Na'Vi oleh skuad yang dipimpin Taweon 'March' Park ini. Game berakhir dengan seru pada menit 46 dengan kombo Vaccuum-Wall dari Sang-don 'Forev' Lee pada dua barak terakhir Na'Vi. 

Infamous vs. EHOME (BO1)

Pertandingan kedua, secara mengejutkan tim asal Amerika Selatan Infamous mampu mendominasi EHOME. Seperti terinspirasi oleh J.Storm pada pertandingan sebelumnya, Infamous juga menggunakan kombo Nyx-Dark Seer yang mampu mereka manfaatkan dengan maksimal untuk menekan Magnusnya Jiang An yang baru mencapai level 3 pada menit kedelapan. 

Dengan tekanan intens pada lane atas dari Joel 'MoOz' Mori dan Mariano 'Papita' Caneda, empat anggota EHOME lainnya musti menambal ketidak seimbangan karena eksistensi Magnus yang nyaris tak terasa. Akan tetapi skuad asal Negeri Panda itu agak terlalu bersemangat ketika sekitar menit 10 keadaan berbalik pahit bagi mereka dengan kehilangan tiga hero tanpa sanggup membunuh satu hero Infamous. 

Seiring dengan pertandingan berlanjut ke fase midgame lalu late game, Infamous terus memegang inisiatif dengan kokoh dan dengan mudah menendang EHOME keluar dari turnamen. 

Mineski vs. PSG.LGD (BO3)

Game pertama berlangsung sekejar dengan PSG.LGD mengeksekusi rencana mereka seperti mesin. Di awal game, draft Mineski terlihat kuat, dengan tekanan agresif di lane bawah dari Johan 'pieliedie' Astrom dan Lai 'Ahjit' Jay Son. Nightstalker dari Damien 'kpii' Chok juga diharapkan mampu berkonstribusi besar pada saat malam pertama datang — yang sayangnya gagal. Kelemahan dari draft Mineski semakin terkuak seiring dengan PSG.LGD bermain kohesif.

Game pertama ini berakhir cepat pada menit 27 di mana Xu 'fy' Linsen menunjukkan kebolehannya bermain Pangolier. 

 

 

Game kedua tak terlalu jauh berbeda dengan game pertama di mana PSG.LGD kembali mengambil draft yang bagus. Meski turnamen ini adalah pertama kalinya mereka bermain dengan Guo 'Xm' Hongchen, raksasa Cina ini tetap konsisten dan mampu sekali lagi mendominasi Mineski. Mineski memperoleh start yang lebih baik pada game kedua ini, terlebih Morphling Ahjit farming dengan bebas dan aktif dalam permainan tim begitu memperoleh Ethereal Blade. 

Akan tetapi, fy dan Wang 'Ame-' Chunyu terbukti masih terlalu kuat bagi Mineski. Ame- dengan mudah mengantar hero-hero Mineski ke alam lain. Mineski sempat menunjukkan potensi comeback dengan memenangkan beberapa pertarungan, namun PSG.LGD mampu mengeksploitasi kesalahan Mineski dengan efektif dan mengokohkan keunggulan mereka. Mineski terpaksa harus berjuang di lower bracker melawan J.Storm. 

Team Secret vs. Vici Gaming (BO3)

Game pertama sudah menjadi pertarungan seru yang sangat kompetitif antara Secret dan Vici Gaming yang berlangsung hingga 50 menit. Draft Vici Gaming terbilang kuat di mana mereka mengambil Batrider, Death Prophet dan Troll Warlord. Sedangkan draft Team Secret mengutamakan hero-hero yang kuat dalam pertarungan tim, serta berpusat pada Yazied 'YapzOr' Jaradat yang menggunakan Enigma. 

Pada fase awal game, kedua tim sama-sama puas dengan farming, dengan YapzOr dan Michal 'Nisha' Jankowski free farm nyaris tanpa gangguan, begitu pula Troll Warlord-nya Zhang 'Paparazi' Chengjun. Di saat Secret puas dengan farming, Vici Gaming dipimpin Batrider Zhou 'Yang' Haiyang berkumpul untuk menyapu map dan memperoleh beberapa hasil positif. 

Seiring dengan permainan bertransisi ke midgame, pertarungan tim mulai bermunculan yang condong untuk keunggulan Secret. Dua pertarungan kunci nyaris jadi titik balik: pertama, Vici kehilangan empat hero saat merangsek ke tower tier 2 lane bawah Secret, dan kedua, pertarungan yang nyaris sama terjadi di tower tier 2 lane atas Vici di mana Secret kehilangan tiga hero. 

Di fase-fase akhir game, kelihaian Vengeful Spirit dari Ludwig 'Zai' Wahlberg dalam menginisiasi perang dengan Nether Swap membuat Vici kewalahan dan pada akhirnya mereka menyerah saat game mendekati menit 50. Zai pun terpilih sebagai MVP dari game pertama. 

 

 

Di game kedua, Vici Gaming benar-benar menunjukkan bahwa mereka juga adalah tim top. Kembali di fase awal, kedua tim sama-sama memilih farming nyaman, terutama Secret yang mengambil dua hero hard carry: Lone Druid-nya Zai dan Nisha dengan Anti-Mage. Nisha cukup nyaman di lane-nya dan sukses mendapat dua kill di awal game lewat bantuan sang kapten Clement 'Puppey' Ivanov. 

Di saat hero-hero core dari kedua tim sibuk farming, hero-hero support dari keduanya sibuk menjelajahi map mencari posisi untuk mencari keunggulan. Game kedua berlangsung relatif imbang hingga menit ke-10, dan baru pada menit ke-13 petaka pertama menghampiri Vici yang mana eksekusi buruk membuat mereka kehilangan dua hero dan Nisha masih free farming di lane atas tanpa gangguan sama sekali. 

Akan tetapi, Vici kemudian memperoleh keunggulan tak lama setelah petaka tersebut dengan memanfaatkan item-item Secret yang masih cooldown dan mulai menaikkan tempo, yang mengubah arah permainan ke sebuah perang besar di Roshan pada menit 24. Pertarungan ini — di mana Vici memperoleh Aegis — menjadi permulaan bagi comeback mereka. 

Pada fase akhir game kedua, Secret dan Vici terlibat dalam pertarungan intens dengan Zai dan Nisha melakukan split-push dan Zheng 'Ori-' Jiaoyang dkk menghajar markas Secret. Pengelolaan TP scroll yang bagus membuat Vici mampu menukar kehancuran tower tier 3 mereka dengan menghancurkan barak Secret. Dan dengan keunggulan jumlah bangunan serta item membuat kemenangan 20 game berturut-turut dari Secret terhenti. 

Pada awal game final alias game ketiga menjadi panggung bagi Paparazi dengan Morphling yang seolah tak kenal lelah menyisir map dan membabat hero demi hero Secret. Kepercayaan diri Paparazi dan Vici ini sempat mengigit balik karena keagresifan mereka harus dibayar dengan kehilangan beberapa hero tanpa hasil yang sepadan, membuat pertandingan jadi lebih lama. 

Dengan dominasi Paparazi, harapan Secret tertumpu pada Nisha dengan Phantom Lancer-nya yang terbukti sangat mengganggu bagi Vici. Vici memegang kendali sepanjang permainan, meski Secret sempat menunjukkan potensi-potensi comeback lewat bursh magic damage serta pertahanan alot mereka akan serangan-serangan Vici ke markas Dire. 

Vici pada akhirnya mampu menembus pertahanan kokoh Secret sekitar menit 42 setelah sebuah pertarungan panjang yang membuat Nisha kehabisan kesempatan buyback. Team Secret lengser ke lower bracket dan akan menghadapi Infamous. 

 

 

Jangan lewatkan DreamLeague Season 11 karena pertarungan-pertarungan ketat dan seru terus disuguhkan. Hari ini, malam nanti, kita dapat melihat beberapa tim favorit seperti Team Liquid berjuang keras di partai hidup mati melawan Chaos EC di lower bracket. Sementara Ninjas in Pyjamas akan berhadapan melawan Forward Gaming.

 

(Stefanus/IDGS)


Sumber: DreamLeague - Twitch/Gosugamers

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI