DreamLeague Season 11: PSG.LGD Pulang, Virtus.pro Melaju Ke Final Lower Bracket

DreamLeague Season 11: PSG.LGD Pulang, Virtus.pro Melaju Ke Final Lower Bracket

(DreamHack)

IDGS, Sabtu, 23 Maret 2019 - Virtus.pro kembali membuktikan diri mereka sebagai ahli comeback. Berkali-kali mereka sukses bangkit dari kekalahan di game pertama untuk memenangkan pertandingan. Hal ini membuat mereka tampak seolah-olah sengaja kalah pada game pertama, cukup menarik bukan? Dan laga semifinal lower bracket DreamLeague Season 11 melawan PSG.LGD malam ini tidak menjadi pengecualian. 

 

(DreamHack)

Para penonton di Annexet Arena, Stockholm, Swedia malam ini pastinya puas melihat pertandingan best-of-three membutuhkan tiga game untuk menentukan pemenang. Ditambah lagi ketiganya dipenuhi dengan tarik ulur antar kedua tim. VP memulai game pertama dengan strategi standar kombo double Doom dan Grimstroke, Troll Warlord dan Morphling di mana deretan hero-hero ini cukup bagus dalam fase laning dan fase akhir permainan. Sedangkan PSG.LGD mengandalkan Spectre yang dikendalikan Wang 'Ame' Chunyu. 

VP terus menekan tim raksasa Cina itu dengan menghancurkan beberapa tower tier 1 dan mulai berotasi di sepanjang map dengan Morphling. Setelah mereka menghimpun keunggulan lebih dari 6 ribu gold sebelum menit ke-15, VP merasa memegang kendali permainan dan mulai bermain lebih agresif yang sayangnya berujung pada mereka memberi kills kepada PSG.LGD. 

Ame dkk menemukan celah untuk membunuh Roshan sekitar menit 20 namun VP berkumpul tepat waktu lalu beradu dengan PSG.LGD di liang Roshan dan sanggup merebut Aegis. Kemudian perang besar pertama di markas PSG.LGD harus dibayar mahal oleh VP dengan kematian Morphling dan beberapa support, memberi kesempatan pada PSG.LGD untuk pelan tapi pasti mengumpulkan kekuatan dan mengamankan Roshan kedua sebagai modal comeback mereka. Spectre Ame nyaris tak terkalahkan pada fase ini dan VP sadar mereka terpaksa merelakan game pertama. 

 

(DreamHack)

Jalannya game kedua nyaris mengulang game pertama dengan PSG.LGD kembali mempercayakan Spectre kepada Ame, dan Xu 'fy' Linsen mengendalikan Enigma, sedangkan VP mengambil langkah agresif sejak awal hingga pertengahan permainan. VP kembali memegang inisiatif, namun meski telah mencoba lebih hati-hati, kekalahan besar VP di liang Roshan di menit ke-33 memberi waktu bagi PSG.LGD untuk mengambil nafas. Enigmanya fy tanpa ragu lagi merupakan hero core bagi PSG.LGD. Black Holenya yang fantastis berkali-kali mengulur game kedua jadi lebih lama dan nyaris membuat timnya melakukan comeback. Sayangnya VP tetap tenang dan sanggup mencuri kesempatan beberapa kali yang memaksa PSG.LGD hanya bisa melihat markas mereka diporak porandakan karena tak bisa buyback

 

 

Game ketiga sekaligus game penentuan menyajikan ide-ide serta pilihan hero baru dari kedua tim. PSG.LGD membuka draft dengan memilih Puck yang mengambil peran support di tangan fy. Sementara VP mengambil Pangolier dan memberi Terrorblade kepada Roman 'RAMZES666' Kushnarev. VP berbekal strategy pushing yang kuat sedangkan PSG.LGD kembali memilih mengandalkan fase akhir permainan dengan mengandalkan Naga Siren Ame

 

(DreamHack)

Rencana PSG.LGD, meski nekad dan sempat berhasil beberapa kali, kurang berdampak signifikan. Shadow Shaman dan Nature's Prophet dari VP memiliki kemampuan crowd-control sekaligus pushing yang kuat, membuat PSG.LGD pada akhirnya harus menyerah dan puas dengan posisi 6 di Stockholm Major ini. 

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI