Selamat Team Secret, Juara MDL Disneyland Paris Major!!!

Indogamers (FOTO: Indogamers)

IDGS, Minggu, 12 Mei 2019 - Grand Final MDL Disneyland Paris Major telah berakhir! Meski tidak sampai game kelima, namun pertandingan puncak ini menyuguhkan determinasi tinggi serta permainan indah dari kedua tim, meski begitu hanya ada satu juara dan Team Secret-lah yang kali ini tertawa paling akhir. 

 

Team Secret, juara MDL Disneyland Paris Major 2019. (MDLDisney/Twitch)

 

Game 1 - Master of Morphling, Miracle-

Pertandingan berlangsung cukup berimbang di awal permainan, di mana carry dari masing-masing tim berada di lane bawah. Akibatnya lane bawah pun jadi menegangkan di mana kedua tim sama-sama bertukar kill satu sama lain. Akan tetapi Dark Seer Liquid yang dikendalikan Ivan "MinD_ContRoL" Ivanov mencuri perhatian dengan mendominasi lane atas yang dijaga Sand King (Ludwig "zai" Wåhlberg). 

Tidehunter (Yazied "YapzOr" Jaradat) Team Secret yang datang ke lane atas untuk membantu Sand King dengan kombinasi Epicenter dan Ravage, namun malah turut terbunuh oleh MinD_ContRoL yang bermain sangat brilian dan memaksa Team Secret untuk memutar otak. 

Sementara itu duel seingit di lane tengah antara Drow Ranger melawan Ooutworld Destroyer dimenangkan oleh Lasse "MATUMBAMAN" Urpalainen yang dibantu oleh Earth Spirit-nya si Maroun "GH" Merhej. Situasi semakin gawat bagi Secret saat Arc Warden Michal "Nisha" Jankowski ikut terculik di lane atas. 

Bermodal keunggulan cukup jauh dari segi kill dan net worth, Liquid pun berinisiatif menginisiasi perang besar di mana Secret nyaris tersapu bersih dimana dua hero core mereka, Outworld Destroyer dan Arc Warden terbunuh. Liquid kemudian berhasil mengambil Aegis pertama dalam game ini dan kembali melancarkan serangan besar di mana mereka sukses menghancurkan tower tier 3 Team Secret di lane tengah. 

Amer "Miracle-" Al-Barkawi dengan Linken's Sphere dan Ethereal Blade, plus aura dari Drow Ranger, semakin menggila dan meraih Triple Kill hingga Beyong Godlike pada perang berikutnya di hutan atas dari Radiant di mana hanya dua orang yang tersisa, salah satunya Miracle-. Liquid pun melanjutkan serangan mereka ke lini tengah Secret. Namun bukan Team Secret namanya jika bisa dikalahkan semudah itu, dan mereka terus berjuang untuk bertahan meski kemungkinan menang semakin menipis. 

 

 

Akan tetapi membiarkan Morphling Miracle- jadi merupakan sebuah kesalahan besar yang sebelumnya telah dibuktikan oleh Evil Geniuses pada final Lower Bracket. Kali ini Miracle- lebih menggila lagi pada perang penentuan di markas The Dire dengan membukukan empat kali Rampage alias 9 kill berturut-turut! 

Team Secret pun terpaksa harus mengakui keunggulan musuh bebuyutan mereka di game pertama ini dan laga berlanjut ke game kedua. 

 

Game 2 - Arc Warden MidOne Tak Terhentikan

Liquid kembali mengambil Drow Ranger (MATUMBAMAN) yang berhadapan melawan Arc Warden (Yeik "MidOne" Nai Zheng) yang lagi-lagi juga didraft oleh Secret. Nisha diluar dugaan dipasrahi Sven, dan Secret juga membuat kejutan dengan memilih Zeus (YapzOr). Bintang pada game pertama, Miracle- kali ini menggunakan Juggernaut yang berkutat di lane bawah. 

Lima menit pertama, Secret unggul tipis 2-4, tidak lagi mengulang blunder mereka di game pertama yang kalah telak pada awal permainan. Di menit ke-10, kedua carry dari masing-masing tim menghadapi situasi berbahaya, namun Juggernaut-nya Miracle- masih bisa lolos tipis sedangkan Nisha tak terselamatkan. 

Secret tak butuh waktu lama untuk membalas, mereka sukses menyapu rata Liquid saat perang besar di tower tier 1 Radiant di menit ke-13 dengan hanya mengorbankan dua support mereka. 

Secret sepertinya belajar dari kesalahan mereka di game pertama. Mereka terus menekan tower tier 1 Liquid, memicu perang besar kedua yang berpihak ke Secret. Momentum tersebut tidak disia-siakan dengan menghancurkan dua tower tier 1 Liquid di lane atas dan tengah. Zeus berperan besar bagi Secret dalam memenangkan dua perang besar pertama. 

Memasuki menit ke-20, keunggulan masih berada di tangan Secret dengan 6 kill lebih banyak dibanding Liquid dan net worth yang lebih besar, namun Miracle- seperti bom waktu yang siap menghancurkan Secret. Nisha yang biasanya bermain trengginas, kali ini seperti melempem dan beberapa kali terbunuh sia-sia. Mesk begitu Secret tetap tampil optimis dan sukses merebut Aegis pertama yang dipasrahkan kepada Arc Warden. 

Secret sedikit demi sedikit meruntuhkan tower-tower Liquid, hanya menyisakan tower tier 3 Radiant dan terus merangsek ke depan berkat Arc Warden MidOne yang tampil cukup bagus. Namun di saat yang sama Miracle- terus mengumpulkan gold untuk mengejar item-itemnya dengan cepat. 

Di sinilah Secret mulai menunjukkan keahlian mereka memanfaatkan draft. Dengan tiga hero dengan kemampuan global seperti Nature's Prophet (Clement "Puppey" Ivanov"), Arc Warden dan Zeus, mereka tak memberi ruang bagi Liquid untuk bernafas karena harus memecah konsentrasi mereka pada ketiga lane sekaligus. 

Liquid, sang juara TI7 tak menyerah begitu saja. Sebuah perang di dekat liang Roshan di menit ke-36 memaksa Secret melakukan beberapa buyback hanya untuk meraih hasil imbang. Untungnya mereka masih unggul dari segi tower sehingga momentum tersebut tak bisa dimanfaat Liquid dengan maksimal. Di saat yang sama, Arc Warden Secret mulai menjadi dan semakin menakutkan hingga butuh waktu cukup lama bagi Liquid hanya untuk membunuh clone Arc Warden. 

Secret akhirnya mampu menghancurkan barak lane bawah Liquid pada menit ke-41 setelah sebelumnya memaksa Tidehunter dan Juggernaut melakukan buyback. Skor kill 17-30 bagi keunggulan Secret dan Liquid sedikit demi sedikit mulai kesulitan mengimbangi lawannya. Nisha yang seolah tenggelam di awal dan pertengahan permainan kembali sebagai main tanker sekaligus damage dealer luar biasa sakit dengan Daedalus dan Assault's Cuirass. 

 

 

Menit 43 Secret sukses menghancurkan satu barak di lane atas Liquid, sebelum kemudian memancing Liquid ke hutan Radiant atas dan menghabisi beberapa hero Liquid di sana untuk kemudian menghancurkan seluruh barak Liquid dan memaksakan mega creep di menit ke-44. Pada akhirnya Liquid tak bisa berbuat apa-apa, dan Secret pun sukses membalikkan keadaan menjadi 1-1. 

 

Game 3 - Strategi Secret Meng-counter Morphling Shotgun Miracle-

Miracle- kembali memperoleh Morphling, namun ternyata Secret seperti sengaja membiarkannya dan mengambil Lion (Puppey), Doom (zai) serta Templar Assassin (MidOne) untuk meng-counter Morphling dengan burst damage single target yang tinggi. Sedangkan Nisha dipasrahi Troll Warlord untuk jaga-jaga akan super late game. 

Strategi Team Secret baru terasa ketika pertandingan memasuki pertengahan, di mana Templar Assassin memperoleh Desolator. 

Diincar oleh ketiga hero tersebut, Morphling nyaris tak berkutik andai tidak ada pertolongan dari teman-temannya, terutama Winter Wyvern si kapten Kuro "KuroKy" Salehi Takashomi yang berkali-kali menyelematkan Miracle- dkk. 

Akan tetapi sebuah kesalahan fatal berujung matinya empat hero Liquid dalam perang memperebutkan Roshan di menit ke-25 membuat pertandingan condong ke arah Secret. Menit ke-33, Secret memanfaatkan Aegis dengan baik dan sukses menjebol lane tengah dan bawah Liquid. Secret sebenarnya ingin menyelesaikan game ketiga pada saat itu juga, namun creep mereka masih tertinggal jauh di belakang sehingga mau tak mau mereka harus mundur.

Morphling Shotgun Miracle- tetap sanggup menunjukkan kelihaiannya di saat-saat kritis, yang memaksa Secret untuk sedikit menunda kemenangan mereka di game kedua ini. 

 

 

Tidak butuh waktu lama bagi Puppey dkk., untuk memastikan kemenangan. Dengan selisih net worth dan kill yang jauh, mereka pun sukes membalikkan keadaan dan hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi juara. 

 

Game 4 - Gerak Cepat Secret

Ketinggalan, Liquid justru memilih strategi super late dengan menggunakan Sniper (MATUMBAMAN) dan Anti-Mage (Miracle-) sebagai hero core, membuat Distruptor (KuroKy), Enigma (MinD_ContRoL) dan Earthshaker (GH) harus berjuang keras memberi ruang bagi dua hero core itu untuk farming. 

Sementara itu di sisi Secret, MidOne kembali menggunakan Templar Assassin, sedangkan Puppey dan YapzOr menggunakan hero-hero ikonik mereka, Abaddon dan Rubick. Nisha dipercaya menjadi pasukan garis depan dengan Sven, dan zai menggunakan Pangoliner untuk mengincar lini belakang Liquid. Jelas terlihat Secret ingin bermain cepat dan tak memberi Liquid banyak ruang untuk bernafas. 

Menit ke-13 Team Liquid membuat blunder fatal saat mengincar Templar Assassin, yang sanggup lolos tipis berkat timing tepat Refraction dari MidOne. Liquid malah kehilangan empat hero mereka dan Secret pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke Roshan dan sukses memperoleh Aegis pertama tanpa kesulitan. 

Tanpa basa basi, Secret langsung merangsek ke tower tier 3 Liquid di lane tengah dan sukses menjebol barak Liquid, meski dibayar dengan kematian Templar Assassin dan Pangoliner Di sisi lain, Earthshaker terpaksa buyback demi menghalau Secret. 

Tak mau menunggu cooldown Blackhole Enigma dan Echo Slam Earthshaker selesai, Secret kembali melancarkan serangan, kali ini ke lane bawah Liquid dan lagi-lagi mereka tanpa kesulitan menghancurkan bangunan Liquid, termasuk dua barak, pada menit ke-19. 

Unggul jauh dari segi net worth dan kill, Secret tak buru-buru menghajar Roshan yang telah Respawn. Mereka ingin memastikan serangan mereka  yang berikutnya benar-benar menghabisi Liquid tanpa memberi kesempatan comeback. Liquid sendiri menumpukan harapan mereka kepada Anti-Mage Miracle- karena Sniper MATUMBAMAN kurang berkembang. 

Sayangnya Miracle- membuat blunder dan terbunuh dengan cepat di hutan bawah Radiant setelah ia baru saja merampungkan Manta Style, sehingga tak bisa buyback. Secret langsung menuju ke lane atas untuk menghancurkan dua barak terakhir Liquid. Namun pertahanan Liquid yang sudah siap menunggu dengan semua ultimate mereka membuat Secret memilih mundur dan mengincar Roshan. 

Miracle- nyaris kembali terbunuh oleh Pangoliner zai yang bermain brilian di dekat Roshan, yang untungnya ia masih bisa melarikan diri. Namun akibatnya, Secret kembali memperoleh Aegis dan langsung berangkat ke markas Liquid. 

Pada perang terakhir di barak atas Liquid, penampilan luar biasa ditunjukkan MidOne dengan Templar Assassinnya yang menginisiasi perang dengan mengincar Disruptor KuroKy. Liquid merespon cepat dengan Blackhole dan Echo Slam, namun Nisha yang sangat keras bersama Pangoliner mengobrak-abrik formasi. Buyback dari Liquid sempat memberi harapan, namun sebuah Blackhole yang dicuri oleh Rubick dari Enigma memupuskan harapan tersebut.

Team Secret keluar sebagai juara MDL Disneyland Paris Major dengan skor akhir 3-1. Sementara kapten Team Secret, Puppey, terpilih sebagai MVP dalam laga Grand Final kali ini. 

 

 

Kapten Team Secret, Clement "Puppey" Ivanov meraih MVP di Grand Final MDL Disneyland Paris Major (MDLDisney/Twitch)

 

Selamat Team Secret, jangan putus asa, Team Liquid! 

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI