TI9: Berlangsung Nyaris Tiga Jam Lamanya, Vici Gaming Akhiri Perlawanan TNC Predator

TI9: Berlangsung Nyaris Tiga Jam Lamanya, Vici Gaming Akhiri Perlawanan TNC Predator

Pertarungan panjang nan sengit, dukungan penonton turut hantarkan Vici Gaming menang

IDGS, Selasa, 20 Agustus 2019 - Laga kedua dari hari pertama babak utama The International 2019 Shanghai mempertemukan salah satu raksasa tuan rumah, Vici Gaming, melawan wakil Asia Tenggara, TNC Predator. 

Vici Gaming merupakan tim dengan performa luar biasa sepanjang musim DPC ini dan bahkan menjuarai dua major (DreamLeague Season 11 dan EPICENTER). Akan tetapi TNC bukanlah lawan yang mudah terintimidasi. Kuku dkk memberi perlawanan ketat yang menyulitkan membuat Vici musti menandangi tim tamu dalam tiga game sengit berdurasi lama dan melelahkan. 

 

Game 1 [1:16:42]

TNC Predator 48 — 38 Vici Gaming

Game pertama merupakan laga yang sangat seru di mana kedua tim silih berganti membalik keadaan. Setiap kesalahan kecil berujung pada mengikisnya kekalahan satu tim. Draft TNC sebenarnya kurang cocok untuk bermain dengan durasi sangat lama seperti ini, namun kesabaran serta kelihaian mereka dalam baiting membuat mereka mencuri kemenangan di game pertama. 


 

Kelemahan draft Vici ada pada kurangnya hero inisiasi. Magnus yang miskin acap kali gagal menjalankan tugasnya menginisiasi perang karena betapa empuknya dirinya. Praktis justru Juggernaut Paparazi yang lebih sering menginisiasi. 

Sebaliknya TNC lebih unggul dalam perang besar di mana mereka kerap memancing pemain VG dengan aksi nekad Sand King-nya Kuku. Sayangnya karena tak bisa menembus markas VG, Enchantress dan Lina dari VG keburu berkembang dan menjadi hero carry dengan auto attack mematikan. 

Untungnya Queen of Pain Armel bermain gemilang. Memanfaatkan penuh mobilitasnya serta kerjasama dengan Tiny-nya si TIMS, Armel mampu menunaikan tugasnya sebagai nuker dan keluar sebagai top skor tim dengan 18 kill. 

 

Game 2 [1:01:13]

TNC Predator 26 — 30 Vici Gaming

TNC Predator memilih draft yang cukup beresiko tanpa hard hitter sama sekali. Mereka mengandalkan Bristleback dan Razor sebagai hero core, sedangkan Vici Gaming memilih Lifestealer. 

Game kedua tak jauh beda dengan game pertama, di mana kembali kedua tim bertarung sengit hingga saling memutar balik keadaan. Namun kali ini kekalahan TNC mulai terlihat saat game mulai memasuki fase akhir. Bristleback dengan mudah di-counter oleh Tidehunter yang memaksimalkan armor corruption. 


 

Razor  yang bertugas menyedot damage Lifestealer tak bisa leluasa melakukannya akibat perlindungan ketat dari para pemain VG akan carry mereka. Tiny Kuku juga tampil kurang maksimal dalam game ini. TNC pun terpaksa merelakan kemenangan di depan mata. Laga dilanjutkan ke game ketiga. 

 

Game 3 [34:42]

TNC Predator 6 — 25 Vici Gaming

Setelah dua game yang berlangsung selama lebih dari dua jam, faktor non-teknis seperti dukungan penonton di venue pun jadi sangat terasa. Setiap kali Yang dkk memperoleh kill atau memenangkan perang, para penonton bersorak riuh memberi energi tambahan bagi VG. Sebaliknya Kuku dan kawan-kawan nampak sudah sangat lelah secara fisik dan mental. Permainan mereka sudah tak sestabil dan sedisiplin dua game sebelumnya. 

 

 

Broodmother Armel dengan mudah dicounter oleh Leshrac, Warlock dan Shadow Demon. Earthshaker dan Tiny TNC tampil buruk tanpa mengoleksi 1 kill pun. Bisa dibilang TNC diobrak-abrik oleh VG pada game ketiga ini. 

Dengan hasil ini, PSG.LGD pun melenggang untuk nantinya berduel melawan tim satu negara, PSG.LGD. Sedangkan TNC harus turun ke lower bracket dan menunggu hasil pertandingan antara Fnatic dan Team Liquid. 

 


 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI