Fortnite Tuntut Google karena Dianggap Monopoli

Fortnite Tuntut Google karena dianggap Melakukan Monopoli (sumber: Fortnite)

Indogamers.com - Fortnite menuntut Google karena diduga menyalahgunakan kekuasaannya dan mencoba menciptakan monopoli di Google Play Store.

Game ini menuduh raksasa teknologi tersebut menyalahgunakan wewenangnya atas distribusi dan pembayaran dalam aplikasi serta melanggar beberapa peraturan antimonopoli federal dalam prosesnya.

Sebagaimana yang dilansir dari gamingonphone.om, Epic Games, yang merupakan pencipta Fortnite, adalah pihak yang menggugat Google karena mencoba menciptakan monopoli yang melanggar hukum di Play Store.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Sony Hapus Integrasi Twitter PlayStation di PS4 dan PS5

Mereka juga mengatakan bahwa hal ini telah menyebabkan kenaikan harga konsumen dan menurunkan tingkat produktivitas dan inovasi mereka di pasar.

Gary Bornstein, pengacara dari Epic Games melampirkan data dari tahun 2020 yang menyatakan bahwa Google Play Store mendominasi penginstalan aplikasi sebesar 90 persen sementara toko aplikasi Samsung memiliki keterlibatan yang minim di sebagian besar perangkat Android.

Mereka menuduh Google memberikan insentif finansial kepada para pesaingnya untuk memotong persaingan dan menciptakan monopoli dengan membuat pasar menjadi anti-kompetitif. Fortnite baru-baru ini tersedia di Oppo App Market untuk Android di beberapa wilayah tertentu.

Baca Juga: Unity Meminta Maaf dan Akan Membuat Perubahan Kebijakan Terkait Unity Runtime Fee

Google juga memberlakukan komisi 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi di Play Store yang telah menghasilkan keuntungan lebih dari $12 miliar per tahun dengan margin keuntungan yang sangat besar, yaitu lebih dari 70 persen

Prosentase tersebut merupakan peningkatan yang cukup besar dari margin keuntungan 24 persen pada tahun 2014. Epic Games juga menunjukkan fakta ini dan dengan berani menentangnya.

Perlu diingat bahwa Epic Games memiliki masalah hukum serupa dengan Apple pada tahun 2021 yang terjadi setelah perselisihan dengan Google pada tahun 2020.

Baca Juga: Lionel Messi Ditantang untuk Tingkatkan Pamor Game Counter-Strike 2

Dalam kedua kasus tersebut, Fortnite dihapus dari toko aplikasi kedua perusahaan karena Epic Games meluncurkan sistem milik mereka sendiri.

Selama proses hukum mereka dengan Apple, hakim yang memimpin kasus ini menolak gagasan bahwa Apple beroperasi sebagai monopoli di pasar.

Pertarungan hukum yang sedang berlangsung ini semakin menambah masalah bagi Google karena masalah antitrust yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Kabar Gembira, Gopay Arena Community Championship Kembali Digelar, Intip Hadiahnya!

Perusahaan ini sedang membela diri di pengadilan Washington di mana ia dituduh oleh Departemen Kehakiman AS memonopoli pasar secara tidak sah dan menutup setiap kompetisi.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI