Indogamers.com - Tren hapus media sosial berlangsung sepanjang 2023, demikian hasil riset TRG Data Center.
Temuan riset memberi wawasan berharga seputar selera pengguna, sekaligus memicu pertanyaan akan masa depan media sosial.
Berikut rangkuman publikasi dari TRG Data Center mengenai tren ini.
1. Aplikasi Apa yang Paling Banyak Dihapus?
Merujuk pada hasil riset, Instagram duduk sebagai pemuncak.
Lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia telah mencari cara menghapus akun Instagram, setiap bulan, selama tahun lalu.
Walau Instagram punya basis pengguna melimpah, tantangan agar tetap relevan tampak kian sulit.
2. Alasan Orang Hapus IG
Alasan di balik tren ini tak selalu jelas, tapi beberapa pengamat mencatat, evolusi fitur mereka seperti pengenalan Stories, video, siaran langsung, dan fitur belanja masuk dalam faktor pengaruh.
Fitur-fitur tersebut dianggap mengubah pengalaman pengguna dari tujuan aslinya sebagai platform berbagi foto.
Sementara di sisi lain, makin banyaknya jenis konten marketing bikinan kreator berpotensi jadi faktor lain penurun minat user.
Baca Juga: Panduan Ukuran Gambar Terbaik untuk Instagram, Facebook dan Twitter
3. Snapchat Runner-Up
Di belakang Instagram, Snapchat mengekor. Walau jumlah pencarian untuk menghapus akun Snapchat jauh di bawah Instagram, hasil penelitian menunjukkan kalau setiap bulan hampir 130.000 orang mencari cara untuk menghapus akun mereka.
Baca Juga: Mengulik Fitur Cutouts di Instagram, dari Fungsi dan Cara Memakainya
Snapchat awalnya dikenal sebagai tempat generasi Z menghindari orang tua mereka.
Namun, ada kecenderungan meningkatnya pengguna dari kelompok usia lebih tua, sehingga mereka mulai mencari cara hapus akun Snapchat.
4. Daftar Lengkap
Berikut data rerata volume pencarian global per bulan masing-masing media sosial.
Kata kunci yang dipakai yakni "Bagaimana cara hapus akun..."
Instagram: 1.020.000
Snapchat: 128.500
Twitter: 123.000
Telegram: 71.700
Facebook: 49.000
TikTok: 24.900
YouTube: 12.500
WhatsApp: 4.950
WeChat: 2.090
Data ini menggambarkan dinamika industri media sosial di mana mereka terus bersaing ketat untuk tetap relevan di mata pengguna.