Mantan CEO Activision Blizzard Dilaporkan Ingin Akuisisi TikTok

Activision Blizzard dan TikTok. (Sumber: Berbagai Sumber)

Indogamers.com - Mantan CEO Activision Blizzard yang sarat kontroversi, Bobby Kotick terus membuat langkah sensasional dalam bisnisnya. Terbaru, ia dikabarkan ingin mengakuisisi TikTok yang saat ini sedang berjuang melawan potensi perubahan undang-undang Amerika Serikat.

Kebayang dong, berapa uang yang harus digelontorkan Kotick jika memang berniat memiliki aplikasi berbasis video dari ByteDance tersebut.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai kabar tersebut, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini yuk!

Baca Juga: 3 Pemenang Arcade Aces Arena Street Fighter 6 Siap Dikirim ke Jepang, Bakal Harumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia

Menurut laporan Wall Street Journal seperti dikutip Indogamers.com dari Insider Gaming pada Senin, 11 Maret 2024, ambisi Kotick menyusuk undang-undang AS yang berpotensi bisa membuat TikTok dilarang di Amerika Serikat.

Menurut laporan tersebut, Bobby Kotick diduga harus menyiapkan uang ratusan miliar dollar mengingat begitu besarnya TikTok yang berasal dari Tiongkok.

Di Amerika Serikat saat ini undang-undang kabarnya sedang diajukan yang menuntut ByteDance mendivestasikan TikTok atau melarangnya beroperasi di AS.

Baca Juga: Dragon Ball Z: Kakarot, Game yang Bisa Dimainkan untuk Kenang Akira Toriyama

Hal itu jelas menjadi masalah besar bagi ByteDance karena saat ini sudah ada lebih dari 170 juta orang Amerika yang menggunakan TikTok.

Dari kemelut tersebut, Bobby Kotick berambisi ingin membeli TikTok tetapi dengan bantuan mitra lain untuk bergabung dengannya. Kabarnya, ia ingin bekerja sama dengan sekelompok orang termasuk CEO OpenAI Sam Altman untuk membeli TikTok.

Sialnya bagi ByteDance, undang-undang tersebut hampir pasti disetujui oleh Presiden Biden yang membuat perusahaan asal Beijing itu semakin terdesak.

Baca Juga: 7 Karakter Cewek Paling Ikonik di Dragon Ball Karya Akira Toriyama

Sebagai tambahan, Bobby Kotick mengundurkan diri dari Activision Blizzard usai Microsoft mengakuisisi perusahaan game tersebut.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI