Google Dinilai Beri Dukungan ke Israel, Ratusan Karyawan Protes

Google pecat karyawan. (Sumber: pexels.com/PhotoMIX Company )

Indogamers.com - Perusahaan raksasa Google tengah diterpa badai protes dari karyawannya sendiri setelah muncul isu dugaan pemberian dukungan ke Israel.

Hal itu tak lepas dari event Mind the Tech yang merupakan konferensi teknologi tahunan Israel di New York. Salah satu karyawan bahkan berani memprotes ketika direktur pelaksana Google Israel Barak Regev menyampaikan presentasi.

Meski berujung pada pemecatan, tetapi karyawan itu menilai kerja sama Google dengan Israel yakni Proyek Nimbus sangat menindas palestina. Proyek Nimbus adalah kontrak pemerintah Israel senilai $1,2 miliar untuk akses ke layanan cloud dari Google dan Amazon.

Baca Juga: Kupas Tuntas Kinerja Dapur Pacu, Kualitas Kamera dan Daya Tahan Baterai iQOO Z9

Proyek yang ditandatangani pada tahun 2021 itu pun langsung memicu protes keras dari ratusan karyawan Google dan Amazon yang kemudian menerbitkan surat terbuka untuk menentang kesepakatan tersebut.

"(Proyek) memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang melanggar hukum terhadap warga Palestina,” kata para karyawan dikutip dari The Verge pada Jumat, 15 Maret 2024.

Perlawanan juga datang dari organisasi No Tech For Apartheid yang menilai Proyek Nimbus terlalu membungkam kebebasan berpendapat.

Baca Juga: 5 Game MOBA yang Dulunya Populer, Namun Kini Mati

“Tujuan Google jelas: Perusahaan berusaha membungkam para pekerja untuk menyembunyikan kegagalan moral mereka,” kata organisasi tersebut menanggapi pemecatan salah seorang karyawan.

“Sebagai Insinyur Perangkat Lunak Cloud yang menangani teknologi penting yang memungkinkan Proyek Nimbus dijalankan di pusat data Israel yang berdaulat, pekerja ini berbicara atas dasar keprihatinan pribadi yang mendalam tentang dampak langsung dan kekerasan dari pekerjaan mereka,” sambung No Tech For Apartheid.

Polemik tersebut menjadi bukti bahwa pecahnya konflik Israel dan Palestina berdampak pada berbagai sektor termasuk teknologi. Sejak bulan Oktober 2023, para karyawan Google telah melakukan aksi “die-in” di kantor perusahaan di San Francisco untuk memprotes kontrak layanan cloud.

Baca Juga: Week II MPL ID Season 13: Evos vs Aura, dari Rekor Pertemuan Evos Bakal Menang?

Kemudian lebih dari 600 karyawan telah menandatangani surat yang mendesak Google untuk berhenti mensponsori konferensi Mind the Tech, sebagaimana yang dilaporkan Wired.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI