Mengapa LikedIn Merilis Game di Platformnya?

Ilustrasi game Linkedin. (Sumber: Julia Zolotarenko)

Indogamers.com - Sebagai platform jejaring profesional, LinkedIn baru saja bikin kejutan dengan merilis tiga game di aplikasi mereka. Kira-kira apa alasannya?

Peluncuran game dikabarkan langsung oleh Lakshman Somasundaram selaku Direktur Projek Manajemen Linkedin.

Game yang diluncurkan meliputi Pinpoint, Queens, dan Crossclimb.

Keputusan ini dipandang sebagai upaya mengatasi tantangan bisnis konten digital dalam menghasilkan pendapatan dari iklan juga mempertahankan user engagement.

"Bagi kami game adalah tentang koneksi. Misi LinkedIn selalu menghubungkan para profesional di dunia agar mereka lebih produktif dan sukses," ujar Somasundaram.

"Dan, seiring pergeseran dunia kerja dalam 20 tahun terakhir, sejak pendirian LinkedIn, begitu juga dengan cara orang terhubung satu sama lain," imbuh dia.

Baca Juga: Enggak Cuma Buat Nyari Kerja, LinkedIn Ingin Bikin Game di Platformnya Sendiri

Ilustrasi game di Linkedin. (Sumber: PK Auto)

Langkah LinkedIn sejalan dengan tren dari perusahaan lain yang sedang berupaya menarik dan mempertahankan pengguna.

Data dari Axios menunjukkan, game dari New York Times telah dimainkan lebih dari 8 miliar kali tahun lalu, di mana langganan game jadi faktor yang mempertahankan pengguna.

Keputusan LinkedIn untuk memasuki dunia game teka-teki harusnya tak mengejutkan.

Baca Juga: Yuk Coba! LinkedIn Miliki 3 Game Puzzle yang Bisa Dimainkan untuk Mengisi Waktu Luang

Bisnis konten digital sedang kesulitan untuk menghasilkan uang dengan pendapatan iklan yang menurun.

Dalam kasus New York Times, perusahaan menawarkan paket langganan untuk game sendiri atau dalam paket Akses Semua yang lebih mahal, dengan kombinasi konten New York Times lainnya.

Saat diwawancara Digiday, kepala penerbit game Jonathan Knight menjelaskan bahwa langganan game membantu New York Times berkembang dan mempertahankan user.

"Jika Anda seorang pelanggan, dan dalam seminggu tertentu, Anda terlibat dengan berita dan game, kemungkinan besar Anda akan mempertahankan langganan dalam periode waktu lama," ujar Knight.

Contoh lain, akhir tahun lalu, Hearst selaku majalah dan surat kabar membeli platform game teka-teki Puzzmo.

Tren ini tidak terbatas pada organisasi berita digital, karena upaya gaming Netflix terus berkembang, menambahkan versi mobile eksklusif dari game populer seperti Hades dan Sonic Mania Plus.

Jadi, sudah jelas bukan, alasan Linkedin merilis game di platform mereka?***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI