Indogamers.com - Komunitas gamer dan warga Jepang dihebohkan dengan kabar gamer yang nekat mengirim 39 ancaman bom ke Nintendo dalam rentang 4 bulan.
Bagaimana perkembangan terbaru dari kasus ini? Siapa pelakunya, apa motifnya? Simak duduk perkaranya berikut ini.
1. Kronologi Kejadian
Awal 2024 lalu, berita mengejutkan datang dari Jepang ketika seorang pria bernama Kenshin Kazama ditangkap karena diduga mengirim ancaman bom ke Nintendo di Jepang.
Ancaman tersebut dikirimkan via formulir pertanyaan di situs resmi Nintendo, sampai menyebabkan pembatalan sejumlah acara penting, seperti Nintendo Live 2024 dan Final Nasional Splatoon Koshien 2023.
2. Alasan di Balik Ancaman
Menurut laporan Kansai Television yang diterjemahkan oleh VGC, Kazama mengaku di persidangan bahwa ia mengirim ancaman tersebut karena frustrasi akibat kalah terus saat main game Splatoon 3.
Dia bilang, "Saya mengirim pesan tersebut karena saya stres bermain game. Ketika saya kalah terus, saya merasa frustrasi."
Baca Juga: Mengulik Persitiwa yang Jadi Key Art Terbaru di Game War Thunder yang Tuai Polemik
3. Dampak dan Kerugian
Ancaman bom dari Kazama menyebabkan kerugian besar bagi Nintendo. Perusahaan memperkirakan total kerugian sampai 700 juta yen atau sekitar Rp71 miliar.
Ancaman ini bukan cuma mengganggu event langsung yang sudah direncanakan dengan baik, tapi juga membuat karyawan dan penggemar game Nintendo ketakutan.
4. Tuntutan dan Hukuman
Jaksa dalam kasus ini menyebut bahwa tidak ada keadaan yang meringankan untuk "motif kekanak-kanakan" Kazama.
Mereka menuntut Kazama dengan hukuman penjara satu tahun. Adapun putusan final baru akan dibacakan oleh hakim pada 24 Juli 2024.
Jaksa berharap hukuman tersebut memberi efek jera bagi siapa pun yang berpikir untuk melakukan tindakan serupa di masa depan.
Baca Juga: Sejarah Nintendo, dari Perusahaan Pembuat Kartu Permainan hingga Konsol Game Canggih
Kasus Kenshin Kazuma jadi contoh bahwa emosi dan tindakan gegabah seorang gamer bisa berdampak serius.
Ancaman bom yang dikirim karena frustrasi main game Splatoon 3 mengganggu banyak pihak, baik perusahaan sasaran maupun komunitas game itu sendiri.***