Indogamers.com - Game gacha adalah jenis video game yang menggunakan mekanisme mirip dengan gashapon atau mesin penjual otomatis di Jepang.
Dalam game ini, pemain menggunakan mata uang dalam game atau uang nyata untuk mendapat item atau karakter secara acak.
Mekanisme ini bikin game gacha sangat menarik karena pemain tidak pernah tahu apa yang akan mereka dapatkan, mirip sensasi membuka hadiah doorprize.
Kendati menghibur, sayangnya game gacha juga membawa risiko signifikan, terutama bagi anak-anak.
Cara Kerja Game Gacha
Pada dasarnya, game gacha mengandalkan sistem gacha pull di mana pemain memakai mata uang dalam game untuk mendapatkan item acak.
Item yang dimaksud bisa berupa karakter, senjata, atau item lain dengan tingkat kelangkaan berbeda.
Semakin langka item tersebut, semakin kecil peluang untuk mendapatkannya. Faktor ini kerap mendorong pemain untuk terus coba dan coba lagi sampai menghabiskan banyak uang.
Baca Juga: Nintendo Digugat Anak di Bawah Umur Atas Gacha Tak Bermoral
Contoh Game Gacha Populer
Berikut berapa contoh game gacha populer di kalangan gamer.
Genshin Impact: Game ini terkenal dengan grafis yang indah serta sistem gacha karakter dan senjata baru.
Fire Emblem Heroes: Game ini menggunakan sistem gacha untuk mendapatkan karakter dari seri Fire Emblem yang berbeda.
Fate/Grand Order: Dalam game ini pemain bisa mendapatkan karakter dari berbagai mitologi dan sejarah melalui sistem gacha.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gacha di Game yang Bikin PUBG: Battlegrounds Diselidiki di Korea Selatan?
Bahaya Game Gacha untuk Anak
Meski game gacha bisa sangat menghibur, ada beberapa bahaya yang perlu diwaspadai, terutama untuk anak-anak.
Adapun bahaya game gacha untuk anak di antaranya sebagai berikut.
Kecanduan: Mekanisme acak dalam game gacha dapat menyebabkan kecanduan. Anak-anak mungkin terus bermain dan menghabiskan uang untuk mendapat item yang mereka inginkan.
Pengeluaran Finansial: Banyak game gacha yang menawarkan pembelian dalam aplikasi. Anak-anak bisa saja menghabiskan uang dalam jumlah besar tanpa disadari oleh orang tua.
Gangguan Psikologis: Terlalu sering main game gacha dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi, terutama jika anak tidak mendapat item yang mereka inginkan.
Perkenalan Dini dengan Perjudian: Sistem gacha mirip dengan perjudian karena mengandalkan keberuntungan. Ini bisa memperkenalkan anak-anak pada konsep perjudian sejak dini.
Baca Juga: Sejarah The International: Ajang Bergengsi Komunitas Dota 2
Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh game gacha, orang tua bisa mengambil beberapa langkah penting.
Pertama, menetapkan batas waktu bermain untuk anak-anak guna mencegah kecanduan.
Kedua, menonaktifkan fitur pembelian dalam aplikasi untuk menghindari pengeluaran yang tidak diinginkan.
Terakhir, bermain bersama anak-anak untuk memantau aktivitas mereka dan memberi pengawasan sewajarnya.***