Indogamers.com - Game mobile Lokapala dapat sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mempromosikan game tersebut via unggahan di Instagram dalam rangka Hari Game Nasional, Jumat (9/8/2024).
Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) garapan Anantarupa Studios ini menarik perhatian karena berbagai alasan.
Berikut lima fakta terbaru tentang game Lokapala menyangkut endorse dari Luhut.
1. Game Pertama dari Asia Tenggara dalam Kategori Esports
Luhut mengungkapkan bahwa Lokapala adalah game esports pertama dari Indonesia dan satu-satunya dari Asia Tenggara.
Ini termasuk capaian besar, menunjukkan kemajuan industri game lokal yang mulai menembus pasar internasional.
2. Inspirasi Budaya dan Sejarah Nusantara
Lokapala jadi cerminan kekayaan budaya Indonesia.
Game yang sudah berbasis Intellectual Property (IP) tersebut terinspirasi dari penelitian seputar budaya, tokoh mitologi, dan sejarah Nusantara.
Baca Juga: Kenalan Sama Lokapala, Game MOBA Indonesia yang Ajarkan Sejarah dan Budaya
3. Potensi Pasar Game Indonesia
Luhut mengatakan, Indonesia adalah pasar mobile gaming terbesar ketiga di dunia berdasar hasil download di Google Play.
Potensi pasar game Indonesia diprediksi mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp36 triliun pada tahun 2025 mendatang.
4. Saingan dengan Game Asing
Meski potensi pasar besar, pangsa pasar game lokal di Indonesia saat ini hanya 0,5%.
Luhut menyoroti game lokal perlu dapat lebih banyak support untuk mengubah situasi tersebut, sekaligus demi mengurangi ketergantungan pada game asing.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Game MOBA Lokapala Buatan Developer Indonesia, Siap Bersaing di Pasar Esport
5. Dukungan Pemerintah Melalui Perpres 19 Tahun 2024
Untuk mendorong pengembangan industri game nasional, pemerintah mengeluarkan Perpres 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional.
"Pemerintah berkomitmen mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh para developer game lokal, dan menjadikan game buatan Indonesia sebagai bagian dari industri global yang terus berkembang," terang Luhut.***