5 Hal Menarik dari Komentar Developer Baldur's Gate 3 tentang Harga Game yang Terlalu Mahal

5 Hal Menarik dari Komentar Developer Baldur's Gate 3 tentang Harga Game yang Terlalu Mahal (FOTO: GameScience)

Indogamers.com - Saat ini, harga standar untuk game AAA sudah mencapai $70 atau sekitar Rp 1 juta, baik di platform PS5, Xbox Series X, bahkan Nintendo lewat game seperti The Legend of Zelda: Tears of The Kingdom.

Namun, ada perbincangan hangat di kalangan industri bahwa harga ini bisa naik lagi, terutama dengan perilisan Grand Theft Auto 6 yang banyak ditunggu-tunggu.

Michael Douse, salah satu pengembang di balik Baldur’s Gate 3, baru-baru ini memberikan pendapatnya tentang harga game yang semakin mahal.

Baca Juga: Game Gratis Khusus Perempuan Cotton Match Akhirnya Siap Rilis, Lestarikan Tenun Melalui Game

Melalui unggahannya di platform X, dia mengkritik apa yang disebutnya sebagai “struktur harga buatan” yang diterapkan di industri game saat ini.

Berikut adalah 5 poin utama dari komentarnya yang bisa membuka mata tentang bagaimana harga game seharusnya.

1. Struktur Harga yang Terlalu Artifisial

Douse menyoroti bagaimana struktur harga game saat ini dibuat secara buatan, khususnya setelah era ritel fisik.

Menurutnya, harga dasar yang sudah tinggi digunakan untuk mendorong penjualan langganan dan edisi ultimate dengan janji konten yang tidak jelas, membuat harga dasar game tampak lebih "baik".

Dia merasa cara ini berbahaya dan terputus dari komunitas gamer.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Kemungkinan Kenaikan Harga Game Paska GTA 6 Rilis

2. Harga Seharusnya Berdasarkan Kualitas dan Kedalaman Game

Salah satu poin penting yang disampaikan Douse adalah bahwa harga game seharusnya lebih mencerminkan kualitas, luasnya konten, dan kedalaman game tersebut.

Dia tidak menentang harga yang lebih tinggi, namun merasa bahwa penyeragaman harga yang terlalu arbitrer tidak masuk akal.

Baginya, harga game harus selaras dengan apa yang ditawarkan game itu sendiri.

Baca Juga: 5 Fakta Penting di Balik Ketidaktersediaan Black Myth: Wukong di Xbox

3. Biaya Pengembangan yang Terus Meningkat

Douse juga menyinggung bagaimana biaya pengembangan game semakin meningkat, terutama karena inflasi dan kebutuhan teknologi yang lebih canggih.

Dia menyatakan bahwa hampir semua game seharusnya memiliki harga dasar yang lebih tinggi, mengingat banyak pengembang yang kesulitan mengejar tren harga saat ini.

Namun, menurutnya, kenaikan harga ini tidak akan bisa dicapai hanya dengan janji DLC, tetapi dengan kualitas dan komunikasi yang lebih baik.

Baca Juga: Versi Beta Call of Duty: Black Ops 6 Mencakup Delapan Peta dan Mode Baru

4. Potensi Perubahan Harga oleh GTA 6

Douse menyebut Grand Theft Auto 6 sebagai titik penting dalam tren harga game. Jika Rockstar memutuskan untuk menaikkan harga game ini di atas $70 dan game tersebut berhasil, bisa jadi ini akan mempengaruhi pengembang lain untuk mengikuti jejaknya.

Dia menyiratkan bahwa banyak orang di industri ini menunggu GTA 6 sebagai tolok ukur untuk menentukan apakah harga game akan terus naik di masa depan.

Baca Juga: Bos CD Projekt ungkap The Witcher 4 Telah Membuat Kemajuan Besar

5. Kritik terhadap Pemasaran Edisi Ultimate

Selain soal harga dasar, Douse juga mengkritik pemasaran edisi ultimate yang sering kali menjanjikan konten tambahan tanpa kejelasan, membuat gamer merasa terpaksa membayar lebih hanya untuk mendapatkan versi yang seolah lebih "lengkap".

Dia menyebut hal ini sebagai pendekatan yang tidak serius dan berpotensi memecah kepercayaan komunitas gamer.

Komentar Douse mengajak kita semua untuk berpikir ulang tentang bagaimana harga game seharusnya diperlakukan.

Baca Juga: Black Myth: Wukong Belum Ada di Xbox karena Eksklusivitas PlayStation, Benarkah?

Apakah kenaikan harga memang tak terelakkan? Atau bisakah harga game lebih mencerminkan kualitas dan komunikasi yang jujur dengan para pemain?

Mari kita nantikan apa yang akan terjadi dengan Grand Theft Auto 6 dan dampaknya terhadap masa depan harga game.**

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI