Indogamers.com - Dugaan kekerasan perusahaan terhadap karyawan sedang menimpa Brandoville Studios setelah viral di media sosial khususnya Twitter/X. Beberapa akun yang diduga mantan karyawan perusahan akhirnya berani speak up untuk menjelaskan kekerasan yang mereka alami.

Termasuk komika dan animator Ryan Adriandhy yang ikut menyuarakan masalah tersebut sehingga topik kekerasan perusahaan Brandoville Studios semakin viral.

Bahkan saat artikel ini dibuat pada Jumat, 13 September 2024, Brandoville Studios masuk ke dalam jajaran trending topik di Google Trends.

Baca Juga: PUBG Mobile Ajak Pemain Sadar Akan Perubahan Iklim Melalui Inisiatif Play for Green

"PERINGATAN TRIGGER: Kekerasan fisik & verbal, manipulasi, eksploitasi pekerja. Baca dengan hati-hati, ya. @christasyd, artist yang bekerja di studio game Brandoville Studios dengan berani angkat suara setelah sekian lama menjadi korban kekerasan atasannya, Cherry Lai," ungkap Ryan melalui Twitter dikutip Indogamers.com.

Ryan mencoba meng-up kasus tersebut setelah pengguna akun @Bisher_d790 membuka borok kekejaman studio game tersebut.

"Brandoville, yang sebelumnya merupakan bagian dari Lemon Sky, pernah mengalami skandal besar pada tahun 2021 tentang kondisi kerja yang buruk," katanya.

Baca Juga: Reaksi Pemain Team Spirit Usai Tersingkir dari The International 2024

Berdasarkan penelusuran Indogamers.com, setidaknya ada tujuh daftar kekejaman yang dilakukan pihak studio, termasuk melarang karyawannya cuti meski sedang sakit hingga jika ada yang orang tuanya meninggal dunia.

1. Meminta karyawan menampar diri sendiri 100 kali sambil direkam

2. Harus masuk ke kantor jam 2 pagi

3. Terror sampai ke keluarga

4. THR sulit cair

5. Pemotongan gaji

6. Dilarang menghubungi keluarga sendiri

7. Dilarang cuti saat sakit bahkan ketika orang tua meninggal dunia

Baca Juga: Profil dan Biodata Singkat Ken Lai, Pendiri Brandoville Studios yang Punya Pendidikan Mentereng

Demikian daftar dugaan kekerasan yang dilakukan Brandoville Studios terhadap karyawannya. Kita kawal terus semoga korban mendapatkan keadilan.***