Indogamers.com - Brandoville Studios, studio pengembangan game AAA dan animasi premium, tengah viral di dunia maya.
Studio yang berbasis di Indonesia ini juga memiliki cabang di Hongkong dan sudah terlibat berbagai proyek besar, termasuk beberapa judul game AAA.
Apa saja daftar game yang pernah digarap Brandoville Studios dan mengapa studio game tersebut viral? Mari kita kupas.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Brandoville Studios, Perusahaan Tutup, Viral karena Dugaan Kekerasan Karyawan
Daftar Game Garapan Brandoville Studios
Berikut deretan judul game yang tertera di laman resmi Brandoville Studios:
NBA 2K17
Spider-Man: Miles Morales
Ages of Empires
Ice Age
The Dragon Prince
Fable Legends
Dark Souls III
Gears of War
Uncharted
Final Fantasy XIV: Stormblood
Bloodborne
StarCraft: Remastered
Medal of Honor: Heroes 2
Fight Night
Call of Duty
Mortal Kombat
Dengan portofolio game seperti di atas, Brandoville tampaknya memiliki reputasi mentereng.
Namun, baru-baru ini, nama Brandoville viral karena isu di luar pencapaian industri game.
Mengapa Brandoville Studios Viral, Ini Kasusnya
Brandoville Studios menjadi pusat perhatian setelah kasus dugaan penganiayaan di lingkungan kerja studio ini mencuat.
Dugaan tersebut pertama kali muncul setelah sejumlah karyawan memberanikan diri berbicara mengenai pengalaman buruk mereka selama bekerja di sana.
Para karyawan mengaku mengalami perlakuan tidak adil, diskriminasi, bahkan kekerasan fisik dan verbal yang diduga dilakukan oleh Cherry Lai istri CEO Brandoville Ken Lai.
Baca Juga: 5 Fakta Cherry Lai, Istri CEO Brandoville Studios yang Diduga Lakukan Bullying terhadap Karyawan
Beberapa bukti yang menguatkan klaim ini, seperti rekaman percakapan dan video insiden kekerasan, mulai beredar di media sosial.
Salah satu akun X @TheLazyMonday turut menyebarkan informasi ini, mendukung para korban yang berani bersuara.
Kasus kian mencuat ke publik saat nama Brandoville Studios trending di media sosial X. Gelombang kritik keras datang dari publik yang mengecam praktik-praktik di dalam studio tersebut.
Mantan karyawan lainnya juga ikut angkat bicara, mengungkap pengalaman serupa mengenai diskriminasi dan tekanan di lingkungan kerja, termasuk larangan untuk meninggalkan pekerjaan meskipun menghadapi masalah kesehatan atau kematian anggota keluarga.
Situasi ini menambah panjang daftar kasus dugaan kekerasan di lingkungan kerja yang belakangan jadi sorotan publik.***