Ubisoft Terancam Mogok Kerja di Prancis, Isu Kembali ke Kantor dan Gaji Jadi Pemicu

Ubisoft Terancam Mogok Kerja di Prancis, Isu Kembali ke Kantor dan Gaji Jadi Pemicu (Sumber: Ubisoft)

Indogamers.com - Ubisoft, salah satu pengembang game terbesar asal Prancis, kini menghadapi masalah besar yang bisa mengguncang operasionalnya.

Setelah mengalami berbagai kesulitan di tahun ini, perusahaan tersebut terancam mogok kerja oleh para pegawainya di Prancis.

Mogok ini dipicu oleh kebijakan perusahaan yang mengharuskan karyawan kembali bekerja di kantor dan isu gaji yang dianggap tidak memadai di tengah meningkatnya biaya hidup.

Mogok Kerja Selama Tiga Hari

Menurut laporan dari gameindustry.biz pada 26 September, serikat pekerja French Video Game Workers Union (STJV) telah menyerukan mogok kerja selama tiga hari di Ubisoft Prancis.

Mogok ini direncanakan akan berlangsung dari 15 hingga 17 Oktober 2024. Penyebab utama dari aksi mogok ini adalah keputusan Ubisoft yang mengharuskan karyawan kembali bekerja di kantor minimal tiga kali seminggu, tanpa adanya konsultasi dengan perwakilan pekerja.

Dalam pernyataan resmi, serikat pekerja STJV mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan Ubisoft yang dianggap tidak memiliki justifikasi yang jelas.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Palworld Terancam Berhenti Akibat Gugatan dari Nintendo

“Setelah lebih dari lima tahun bekerja secara efisien dalam konteks kerja jarak jauh, banyak kolega kami yang telah membangun ulang hidup mereka (kehidupan keluarga, perumahan, pengasuhan anak, dll.) dan tidak bisa kembali ke kondisi kerja sebelumnya,” tulis serikat dalam pernyataannya. Selain masalah kembali ke kantor, negosiasi terkait pembagian keuntungan dan kenaikan gaji juga gagal, yang semakin memperkeruh situasi.

Permasalahan yang Menambah Beban Ubisoft

Aksi mogok ini muncul di tengah berbagai kesulitan yang telah melanda Ubisoft sepanjang tahun. Pada 25 September, perusahaan mengumumkan akan melakukan peninjauan internal menyusul hasil penjualan yang buruk dari game Star Wars: Outlaws.

Ubisoft juga harus menunda rilis Assassin’s Creed: Shadows, salah satu entri andalannya, hingga 14 Februari 2025. Tidak hanya itu, Ubisoft memutuskan untuk membatalkan semua kehadiran mereka di acara pameran game hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga: Palworld Terancam Habis! Nintendo Ajukan Gugatan yang Bisa Menjadi Akhir dari Game Ini

Langkah-langkah ini membuat nilai saham Ubisoft mengalami penurunan yang signifikan. Dalam lima hari terakhir, harga saham mereka turun sebesar 23 persen, dan secara keseluruhan telah anjlok 50 persen dalam enam bulan terakhir.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Mogok kerja yang direncanakan ini bisa menjadi pukulan besar bagi Ubisoft yang sudah berada dalam situasi sulit.

Dengan menurunnya penjualan dan ketidakpastian mengenai masa depan game-game besar mereka, mogok kerja di Prancis berpotensi mengganggu operasional perusahaan di tingkat global.

Baca Juga: Soul Land: New World Mulai Tahap Closed Beta, Bawa Pengalaman MMORPG Open-World Berdasarkan IP Klasik Soul Land

Belum jelas bagaimana Ubisoft akan merespons tuntutan serikat pekerja, namun jika negosiasi tidak mencapai titik temu, mogok ini bisa memperpanjang krisis yang sedang mereka hadapi.

Ubisoft telah menghadapi berbagai tantangan besar, baik dari sisi bisnis maupun operasional. Dengan adanya ancaman mogok kerja ini, tampaknya tantangan bagi perusahaan asal Prancis ini masih jauh dari kata usai.**

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI