Indogamers.com - Remedy Entertainment, studio pengembang di balik game populer seperti Control dan Alan Wake, baru-baru ini mendapatkan pinjaman sebesar €15 juta atau sekitar Rp240 M dari raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pihak Remedy melalui siaran pers di mana dana tersebut diharapkan bisa mendukung Remedy dalam mempercepat pengembangan dan penerbitan game-game mendatang.
CEO Remedy Entertainment, Tero Virtala, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat posisi mereka di industri game.
Baca Juga: Game Harry Potter: Quidditch Champions. Gameplay dan Spesifikasi PC Minimum untuk Memainkannya
“Kami ingin memiliki kendali lebih besar atas proses komersialisasi game kami serta meningkatkan nilai yang bisa dihasilkan,” ungkap Virtala dikutip Indogamers.com dari Insider Gaming pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Ia menambahkan bahwa pendanaan dari Tencent ini akan sangat membantu Remedy dalam mengembangkan potensi penuh game yang sedang dalam pengembangan serta menjalankan aktivitas komersial terkait penerbitan mandiri.
Pendanaan ini datang di tengah proses pengembangan beberapa judul besar oleh Remedy, termasuk Control 2 dan game spin-off Control Project Condor.
Baca Juga: 6 Rekomendasi HP Samsung dengan Baterai Kapasitas Besar
Selain itu, studio tersebut juga tengah mengerjakan remake untuk Max Payne 1 & 2, yang saat ini sudah memasuki tahap produksi penuh.
Perjanjian pinjaman ini memiliki mekanisme konversi dengan bunga tahunan sebesar 8%, yang nantinya akan dikonversi menjadi saham Remedy pada harga 27,2 Euro per saham. Dalam kesepakatan ini, Tencent memiliki opsi untuk mengonversi pinjaman menjadi 811.100 lembar saham baru, yang mewakili sekitar 5,98% dari total saham Remedy.
Dengan tambahan saham ini, Tencent kini menguasai 15% kepemilikan saham di Remedy, semakin memperkuat hubungan strategis antara kedua perusahaan.***