Indogamers.com - Obbe Vermeij, eks technical lead di Rockstar Games, bilang kalau dirinya pernah mencoba bikin mode deathmatch sederhana untuk game GTA 3.
Hanya saja, mode tersebut tak pernah dirilis secara resmi, jauh sebelum GTA Online yang sekarang menghasilkan miliaran dolar.
"Kami selalu ingin menambahkan mode multiplayer ke GTA. Saya sebenarnya sempat membuat deathmatch sederhana untuk GTA 3, tapi kami tidak pernah menemukan waktu untuk membuatnya sempurna," kata Vermeij via Twitter, Rabu (2/10/2024).
Vermeij juga memuji kemampuan modder yang bisa menciptakan mode multiplayer tanpa kode sumber dari Rockstar.
Baca Juga: Main PowerWash Simulator Terbukti Baik untuk Kesehatan Mental, Riset Ini Mengungkapnya
Deathmatch di GTA bukan hal baru, karena mode ini sudah ada sejak versi PC game pertama pada 1997, lalu berlanjut di GTA 2.
Namun, rencana untuk menambahkan multiplayer resmi di GTA 3 tidak pernah terwujud.
Rockstar akhirnya memfokuskan sumber daya mereka pada pengembangan Vice City, alih-alih menyelesaikan mode multiplayer di GTA 3.
Ambisi multiplayer Rockstar akhirnya baru terwujud di GTA Online, komponen multi-player dari GTA 5 yang dirilis pada 2013.
Baca Juga: Apa Alasan Valve Cabut Verifikasi Steam Deck untuk GTA V?
Hingga kini, GTA Online tetap menjadi salah satu game paling populer, bahkan pada 2019 saja, mikrotransaksinya diperkirakan menghasilkan 500 juta dolar AS (Rp7,5 triliun).
Merujuk Games Radar, laporan terbaru juga memperkirakan total laba GTA Online lebih dari 7 miliar dolar AS (Rp105 triliun).
Belum ada kejelasan mengenai bagaimana Rockstar akan mengintegrasikan GTA Online dengan GTA 6 yang diperkirakan rilis pada 2025.
Namun, Vermeij optimistis game tersebut bakal sukses.
"GTA 6 akan terjual selama lebih dari 10 tahun, dan karena tidak ada kompetisi, Rockstar tidak akan merilisnya sampai mereka benar-benar puas 100 persen," ujarnya.***