Betul-betul Menakjubkan, Ahli Bedah Ini Pakai PlayStation Controller untuk Tindakan Medis

Ahli bedah di Swiss menggunakan kontroler PS untuk melakukan operasi jarak jauh. (Sumber: Fox)

Indogamers.com - Ahli bedah di Swiss berhasil melakukan prosedur endoskopi pada seekor babi di Hong Kong, berbekal kontroler PlayStation (PS).

Merujuk laporan Fox News yang terbit pada 1 Oktober 2024, eksperimen ini dianggap sangat penting untuk mengatasi kelangkaan tenaga medis di daerah terisolir.

Prosedur bedah memanfaatkan sistem robot dan endoskop magnetik yang terhubung via protokol WebSocket untuk mentransfer data secara real-time.

Baca Juga: Kisah Unik Satu-satunya Gamer yang Setia Mainkan Concord Meski Sudah Resmi Ditutup

Mekanisme pemakaian kontroler PS untuk melakukan operasi jarak jauh. (Sumber: Fox)

Cara kerjanya, ahli bedah di kota Zurich memegang kontroler PS, menonton prosedur melalui live video, lalu mengontrol endoskop pakai kontroler PS 3 Move.

Dalam beberapa demonstrasi lain, ilmuwan juga pakai kontroler PlayStation 5 yang kini jauh lebih mudah diakses.

Teknologi tersebut mendukung ketepatan navigasi karena endoskop magnetik bisa diarahkan pakai magnet eksternal kontroler PS.

Hasilnya, dokter sangat mungkin melakukan manuver kompleks, macam gerakan kelok pakai robot saat proses biopsi jarak jauh berlangsung.

Baca Juga: Terbukti Ilmiah, Ternyata Ada Game yang Bisa Meningkatkan Mood, Apa Itu?

Ahli bedah di Swiss menggunakan kontroler PS untuk melakukan operasi jarak jauh. (Sumber: Fox)

Di sisi lain, meski hasilnya menjanjikan, masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi.

Menyediakan koneksi internet cepat dan andal sangat penting, sebab komunikasi antara dokter jarak jauh dan staf lokal juga dianggap sangat penting.

Adapun keselamatan dan presisi sistem robotik juga harus diutamakan untuk menghindari komplikasi selama prosedur.

Baca Juga: Coldplay Rayakan Album Baru dengan Misi Lintas Game di Roblox

Dalam laporan juga disimpulkan, "Kemajuan teknologi navigasi magnet robotik mewakili terobosan dalam bidang telesurgery."

"Dengan mengatasi batasan geografis, teknologi ini mampu meningkatkan akses ke keahlian bedah, sekaligus mentransformasi prosedur invasif minimal."

Salah satu pencapaian utama eksperimen ini adalah mempertahankan latensi di bawah 300 milidetik.

Tingkat respons sebanding dengan setting bedah tradisional, dan karenanya dokter dari jarak jauh bisa cepat bereaksi saat ada perkembangan situasi di ruang bedah.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI