Indogamers.com - Keluarga Guillemot selaku pendiri Ubisoft bersama Tencent sedang mempertimbangkan untuk mengubah Ubisoft jadi perusahaan swasta.
Langkah ini muncul setelah serangkaian kegagalan besar dalam peluncuran video game dan anjloknya harga saham Ubisoft.
Menurut laporan IGN, Jumat (5/10/2024), kedua pihak tengah berdiskusi dengan para penasihat untuk menstabilkan perusahaan. Pasalnya, saham Ubisoft turun 54 persen sepanjang tahun ini.
Hanya saja, pembicaraan masih bersifat eksploratif dan "mungkin tak menghasilkan keputusan apa pun."
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Penjualan Star Wars Outlaws Lebih Rendah dari Harapan Ubisoft
Pembelian kembali semua saham bukan satu-satunya opsi, dan Ubisoft menolak memberikan komentar terkait rumor ini.
Saat artikel ini dipublikasikan, usai kabar kans perusahaan berubah jadi swasta naik, saham Ubisoft langsung melonjak 26,33 persen dari titik terendah.
Keluarga Guillemot, termasuk CEO Ubisoft Yves Guillemot, saat ini memiliki lebih dari 20 persen saham perusahaan, diikuti Tencent yang memegang lebih dari 9 persen saham.
Baca Juga: Ubisoft Terancam Mogok Kerja di Prancis, Isu Kembali ke Kantor dan Gaji Jadi Pemicu
Tahun ini menjadi periode sulit bagi Ubisoft. Hasil mengecewakan dari game Call of Duty, XDefiant, dan Star Wars Outlaws membuat situasi semakin runyam.
Ubisoft bahkan sampai menunda rilis game Assassin's Creed Shadows hingga tahun 2025 setelah penjualan Outlaws dianggap kurang memuaskan.
Adapun karyawan Ubisoft merencanakan aksi mogok kerja pada akhir bulan ini.
Baca Juga: Ternyata Gara-gara Ini Ubisoft Kecewa Berat dengan Star Wars Outlaws
Dalam catatan terbarunya untuk para investor, Guillemot mengakui kegagalan perusahaan di kuartal kedua tahun 2024.
"Kinerja kuartal kedua kami tidak sesuai dengan ekspektasi, mendorong kami untuk mengatasi hal ini dengan lebih cepat dan tegas," ujar Guillemot.
Baca Juga: 4 Fakta Mencengangkan Pra-Registrasi Infinity Nikki, Cetak Rekor Tembus 20 Juta Pemain
Di sisi lain, Ubisoft juga sudah mengakhiri kesepakatan eksklusivitas dengan Epic Games Store untuk game PC mereka.
Perusahaan kembali merilis game secara langsung di Steam demi meningkatkan penjualan game yang kini menurun.***