Indogamers.com - Survei terbaru oleh Midia Research menunjukkan 53 persen gamer lebih memilih game single player daripada live-service.
Angka ini dinilai cukup mengejutkan di tengah tren dominasi game multiplayer di pasaran.
Perusahaan analitik data Midia Research mengungkap, survei mencakup gamer di AS, Inggris, Australia, Kanada, Jerman, Prancis, Polandia, Turki, dan Afrika Selatan.
Midia tidak menyebut ukuran sampel, tetapi mereka mengumpulkan data dari Q1 2023 hingga Q1 2024.
Mayoritas responden menunjukkan pilihan ke game single player, seperti The Legend of Zelda: Tears of The Kingdom dan Black Myth Wukong.
Baca Juga: Arab Saudi Siap Kuasai Lebih Banyak Saham Nintendo
Saat ini, game multiplayer seperti Fortnite dan Roblox memang sukses besar. Midia menyebut contoh-contoh tersebut sebagai pengecualian.
"Kami menganggap situasi ini sebagai game yang tidak saling menguntungkan," ujar Midia, merujuk laporan Game Rant, Senin (07/10/2024).
Banyak perusahaan terjebak, mengejar kesuksesan yang didapat judul-judul tersebut, tetapi upaya ini tak selalu berhasil.
Kegagalan beberapa game live-service, seperti Concord, jadi risiko dalam mengejar tren. Banyak sumber daya diinvestasikan, audiens yang dijangkau sangat kecil.
Midia juga menyoroti kegagalan judul-judul seperti Anthem dan Babylon's Fall yang kini sudah terlupakan.
Baca Juga: Betul-betul Menakjubkan, Ahli Bedah Ini Pakai PlayStation Controller untuk Tindakan Medis
Namun, tetap perlu digarisbawahi, game single player pun belum tentu menjamin kesuksesan.
Judul-judul seperti Star Wars Outlaws dan Final Fantasy 7 Rebirth gagal memenuhi ekspektasi meski memiliki penggemar setia.
Ini menunjukkan, bahwa meski 53 persen konsumen lebih memilih game single player, persaingan tetap ketat di tengah pasar yang terus berkembang.
Hasil penelitian dari Midia selengkapnya bisa kamu baca via tautan berikut:
https://www.midiaresearch.com/reports/single-player-is-safer-and-has-more-opportunities-amid-live-service-challenges.
***