Bandai Namco Batalkan Beberapa Judul Game, Termasuk Proyek One Piece dan Naruto?

Gameplay DRAGON BALL: Sparking! ZERO (Sumber: Bandai Namco) (FOTO: Bandai Namco)

Indogamers.com - Bandai Namco, salah satu raksasa industri video game, dilaporkan telah membatalkan sejumlah judul game besar serta melakukan pengurangan tenaga kerja.

Beberapa game yang dihentikan pengembangannya termasuk judul-judul populer yang menggunakan lisensi terkenal seperti One Piece dan Naruto, serta proyek-proyek yang berkolaborasi dengan Nintendo.

Menurut laporan dari Bloomberg, disadur Indogamers.com dari VGC pada Rabu, 16 Oktober 2024, perusahaan ini juga telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam mengurangi jumlah karyawannya.

Baca Juga: Kisah Operator Arknights, Goldenglow si Kucing Pink yang Imut

Sumber yang mengetahui situasi tersebut menyebutkan bahwa Bandai Namco menggunakan pendekatan tradisional Jepang dalam penanganan pengurangan tenaga kerja. Yakni, dengan memindahkan karyawan ke ruang-ruang tanpa tugas tertentu, sehingga memberikan tekanan psikologis agar mereka mengundurkan diri secara sukarela.

Sekitar 200 pekerja dilaporkan telah dipindahkan ke ruangan tanpa tugas ini, dan hampir 100 karyawan memilih untuk mengundurkan diri akibat tekanan yang muncul.

Langkah ini memicu spekulasi tentang penggunaan metode yang dikenal sebagai "Oidashi Beya" di perusahaan, sebuah praktik yang sering digunakan di Jepang untuk mendorong karyawan meninggalkan perusahaan secara sukarela, alih-alih dipecat dan menerima pesangon.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Game Paling Sukses dari Warner Bros yang Wajib Dimainkan

Namun, dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip Bloomberg, perwakilan Bandai Namco menyangkal adanya praktik seperti itu di dalam perusahaannya.

"Keputusan kami untuk menghentikan beberapa proyek didasarkan pada evaluasi komprehensif terhadap situasi dan kebutuhan kami. Beberapa karyawan mungkin akan menunggu untuk ditugaskan ke proyek baru, namun penugasan tetap akan dilakukan seiring munculnya proyek-proyek baru," jelasnya.

Perwakilan tersebut juga menegaskan bahwa Bandai Namco Studios tidak memiliki organisasi khusus seperti Oidashi Beya yang dirancang untuk menekan karyawan agar keluar secara sukarela.

Baca Juga: Game Destiny Hadir di Platform Mobile, Pra-Registrasi Sudah Dibuka

Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran tentang praktik-praktik tenaga kerja yang kurang etis di dalam perusahaan.

Meskipun menghadapi tantangan internal, Bandai Namco masih meraih kesuksesan di pasar game dengan rilisan terbarunya. Salah satu produk mereka, Dragon Ball: Sparking Zero, mencatatkan penjualan awal yang sangat kuat.

Game yang dikembangkan oleh Spike Chunsoft ini berhasil menjual lebih dari 3 juta unit di seluruh dunia hanya dalam 24 jam setelah peluncurannya, sebuah prestasi yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap memiliki daya tarik yang besar di kalangan gamer.

Baca Juga: Top 5 Laptop Gaming Terbaik di Dunia. Spek Dewa, Bukan Buat Kaum Mendang Mending

Keputusan Bandai Namco untuk menghentikan beberapa game besar, termasuk judul-judul dengan lisensi populer seperti One Piece dan Naruto, mengejutkan banyak penggemar.

Judul-judul berbasis anime tersebut memiliki basis penggemar yang besar di seluruh dunia, dan pembatalan ini memunculkan pertanyaan tentang arah perusahaan di masa mendatang.

Namun, situasi ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak perusahaan game besar dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat dan tekanan untuk terus menghasilkan judul-judul berkualitas tinggi.

Bandai Namco, seperti halnya banyak perusahaan besar lainnya, harus beradaptasi dengan perubahan ini agar tetap kompetitif di industri yang sangat dinamis.

Baca Juga: 7 Operator Arknights yang Memiliki Latar Belakang Militer

Meskipun demikian, nasib karyawan yang terdampak oleh langkah ini masih menjadi perhatian utama. Pengurangan tenaga kerja melalui tekanan psikologis, meskipun tidak secara resmi diakui oleh perusahaan, tetap menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan industri dan publik.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI