Indogamers.com - Steam selaku platform distribusi game terkemuka mengambil langkah kontroversial dengan menghapus sejumlah konten dari platformnya di Rusia.
Tindakan ini dilakukan setelah pemerintah Rusia menegur sejumlah konten di platform milik Valve tersebut.
Berikut lima fakta di balik keputusan terbaru Steam dalam kasus ini, merujuk Game Rant, Jumat (18/10/2024).
1. Hapus Konten usai Ditegur Pemerintah Rusia
Steam menghapus sejumlah halaman web dan "materi terlarang" di Rusia sebagai respons terhadap keluhan dari pemerintah setempat.
Steam tampak masih ingin melanjutkan operasinya di negara tersebut meski dalam situasi sulit.
Baca Juga: Kisah Developer Stalker 2 Garap Game di Tengah Perang Rusia-Ukraina
2. Jumlah Konten yang Dihapus
Menurut laporan, sebelas laman web dan lebih dari 260 konten telah dihapus dari platform Steam Rusia.
Namun, detail spesifik mengenai jenis konten yang dihapus belum diumumkan secara resmi oleh Steam atau pemerintah Rusia.
3. Mirip Kebijakan di China
Langkah tersebut tidak mengherankan, mengingat Valve, perusahaan induk Steam, sebelumnya juga mengembangkan Steam China.
Di platform tersebut, konten dan layanan harus mematuhi regulasi di China, meski ada beda signifikan antara pasar Rusia dan China.
Baca Juga: 10 Game Resident Evil Terlaris Sepanjang Masa, Resident Evil 4 Remake Tembus 8 Juta Kopi
4. Dampak pada Layanan Lain
Penghapusan konten oleh Steam bukan satu-satunya tindakan yang berawal dari teguran pemerintah Rusia.
Beberapa platform media sosial, termasuk Twitter dan Facebook, juga sudah dilarang. Layanan streaming seperti Crunchyroll pun sudah menghentikan operasinya di negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
5. Ketidakpastian Akses Layanan
Karena perang Rusia-Ukraina masih terus berlangsung, masa depan akses warga Rusia terhadap layanan online bisa dibilang tidak pasti.
Beberapa rumor menyebut, YouTube juga bakal dapat teguran dari pemerintah Rusia dalam waktu dekat.***