Indogamers.com - Penutupan Arkane Austin oleh Microsoft pada awal tahun 2024 telah menjadi sorotan, memicu perdebatan tentang keputusan manajemen dan dampaknya pada industri game.
Raphael Colantonio, pendiri Arkane Austin yang kini memimpin WolfEye Studios, secara terbuka mengkritik Microsoft, menilai penutupan ini sebagai langkah yang semata-mata didorong oleh alasan finansial.
Dalam wawancaranya dengan PCGamer, Colantonio mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Microsoft yang dianggapnya tidak menghargai potensi tim.
Baca Juga: Update Mobile Legends Patch 1.9.32: Penyesuaian Hero, Item, dan Perubahan di MLBB Rising Open!
“Arkane Austin adalah sekelompok orang yang sangat istimewa yang telah membuat beberapa hal keren dan dapat melakukannya lagi. Saya pikir itu keputusan ‘kita perlu mengurangi sesuatu.’ Apakah ini untuk menyenangkan para investor, pasar saham? Mereka memainkan permainan yang berbeda,” ujarnya dikutip dari Gameranx pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Komentar Colantonio menyoroti fenomena yang dirasakannya sering terjadi di industri game saat ini, di mana keberlangsungan studio sering kali dikorbankan demi kepentingan finansial atau tekanan dari investor.
Sebelumnya, Microsoft juga sempat menutup Tango Gameworks meski studio tersebut telah menghasilkan game yang cukup sukses, sebuah langkah yang mengundang pertanyaan mengenai prioritas perusahaan.
Baca Juga: Kesempatan Emas! Ini 3 Game Bulanan PlayStation Plus November 2024 yang Diumumkan
Sejak akuisisi besar-besaran terhadap Activision Blizzard, Microsoft telah memangkas lebih dari 2.000 posisi di dalam perusahaan, dengan alasan “redundansi.”
Colantonio berpendapat bahwa keputusan seperti ini, termasuk penutupan Arkane Austin, mencerminkan “aturan permainan” yang berbeda yang mungkin tidak dipahami oleh sebagian besar pekerja di industri game.
Banyak pihak menduga bahwa penutupan Arkane Austin terkait dengan kegagalan Redfall, sebuah game bertema vampir yang mendapat kritik keras karena banyaknya masalah teknis dan gameplay saat diluncurkan.
Baca Juga: Resmi Hadir di PC, Ini Spek Minimal Memainkan Game Red Dead Redemption
Namun, Colantonio menyatakan bahwa game tersebut sebenarnya tidak diinginkan oleh tim, melainkan merupakan proyek yang “dipaksakan” kepada mereka.
Setelah Microsoft membeli Bethesda, Arkane Austin berharap dapat memperoleh dukungan lebih untuk proyek-proyek yang sesuai dengan gaya kreatif mereka. Namun, harapan tersebut tidak terwujud.***