Indogamers.com - Valve menghapus game Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque dari Steam setelah mendapat surat dari Badan Anti-Terorisme Inggris (CTIRU).
Game yang mengangkat tema genosida Israel dari perspektif Palestina tersebut dianggap menimbulkan kontroversi.
Valve menerima permintaan blokir khusus di wilayah Inggris, sebagaimana tercantum di surat yang disampaikan kepada developer Nidal Nijm via email.
"Kami dihubungi oleh CTIRU. Seperti halnya otoritas mana pun untuk suatu wilayah, mereka mengawasi dan mengatur konten yang ada. Kami harus mematuhi permintaan mereka," tulis Valve, Eurogamer melaporkan, Minggu (1/12/2024) malam.
Baca Juga: Kisah Developer Stalker 2 Garap Game di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Nijm mempertanyakan alasan blokir ini dan membandingkan game bikinan mereka dengan Call of Duty.
Menurutnya, larangan tersebut bermotif politik sekaligus menunjukkan standar ganda pemerintah Inggris. Sebab, game perang lain yang memuat elemen serupa tidak diblokir.
CTIRU belum memberi komentar spesifik terkait alasan larangan atau komunikasi dengan Valve.
Sementara itu, pengguna Steam di Inggris yang mencoba mengakses game Fursan al-Aqsa hanya mendapat pesan bahwa konten tersebut tidak tersedia di wilayah mereka.
Baca Juga: Fortnite Catat Rekor Baru di Acara Remix Finale, Konser Libatkan 14 Juta Pemain
Terlepas dari itu, game Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque yang dirilis pada April 2022 juga dilarang di Jerman dan Australia. Alasannya, game ini dianggap tak memenuhi aturan klasifikasi.
Adapun di Indonesia, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara lain, game ini masih tersedia untuk dimainkan.***