Indogamers.com - Developer game populer Genshin Impact, Hoyoverse, sepakat bayar denda 20 juta dolar AS atau Rp307 miliar ke Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).
Merujuk laporan IGN, Sabtu (18/1/2024), denda ini terkait tuduhan kecurangan loot box di dalam game.
Hoyoverse kini dilarang menjual loot box ke remaja di bawah usia 16 tahun tanpa izin dari orang tua.
Baca Juga: 5 Game Terbaik untuk Penggemar Genshin Impact, Sudah Pernah Coba?
Dalam siaran pers, FTC menyatakan bahwa Hoyoverse "telah setuju untuk membayar denda 20 juta dolar AS dan memblokir anak-anak di bawah 16 tahun dari melakukan pembelian dalam game tanpa persetujuan orang tua" sebagai bagian dari penyelesaian kasus ini.
Samuel Levine, Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, menyebut bahwa Hoyoverse "menipu anak-anak, remaja, dan pemain lainnya untuk menghabiskan ratusan dolar demi hadiah dengan peluang kemenangan yang sangat kecil."
Levine menegaskan, perusahaan dengan "taktik gelap" seperti ini akan dimintai pertanggungjawaban, terutama jika korbannya anak-anak dan remaja.
FTC menuduh Hoyoverse melanggar aturan Children's Online Privacy Protection Act (COPPA), memasarkan Genshin Impact ke anak-anak dan mengumpulkan data pribadi mereka tanpa izin.
Baca Juga: Ini Karakter Paling Banyak Dimiliki Pemain di Genshin Impact: Kazuha, Furina, atau Nahida?
Selain itu, pengembang juga dituding menyesatkan pemain terkait peluang memenangkan hadiah "lima bintang" dari loot box.
FTC menyebut sistem mata uang virtual di Genshin Impact membingungkan dan tidak adil.
Sistem ini diduga menyembunyikan fakta bahwa pemain harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk mendapat hadiah "bintang lima."
Beberapa anak diketahui menghabiskan ratusan sampai ribuan dolar agar bisa dapat hadiah tersebut.***