Indogamers.com - Game Assassins Creed Shadows dipastikan kena sensor saat dirilis di Jepang pada 20 Maret 2025 mendatang.
Ubisoft mengkonfirmasi, versi Jepang dari game ini tidak akan menampilkan adegan pemenggalan kepala.
Begitu pula, tak ada adegan mutilasi, sesuai regulasi lembaga rating Jepang, Computer Entertainment Rating Organization (CERO).
Baca Juga: 5 Fakta Karaker Yasuke di Game Assassin’s Creed Shadows, Tokoh Dihormati dalam Budaya Pop Jepang
Dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui akun X (Twitter) Ubisoft Jepang, mereka menyebut elemen dalam game akan diubah agar sesuai aturan CERO.
“Opsi mengaktifkan atau menonaktifkan mutilasi telah dihapus dari pengaturan, dan kini pemotongan leher serta anggota tubuh musuh tidak lagi bisa dilakukan di dalam gameplay,” tulis Ubisoft pada 24 Januari 2025.
Selain perubahan pada adegan kekerasan, Ubisoft juga menyebut bahwa tampilan permukaan tubuh yang terpotong telah dimodifikasi.
Ada pula beberapa penyesuaian dalam pengisian suara bahasa Jepang dibanding dengan versi internasional, tapi Ubisoft tidak merinci perubahan tersebut.
Baca Juga: Petisi Tolak Game Assassin’s Creed Shadows di Jepang Tembus 50 Ribu Tanda Tangan
Sensor terhadap game dengan konten kekerasan bukan hal baru di Jepang.
Beberapa judul populer seperti The Witcher 3: Wild Hunt, The Last of Us, dan Until Dawn juga mengalami penghapusan elemen gore.
Kekerasan dan ketelanjangan juga disensor demi menyesuaikan regulasi Jepang.***