IDGS, Kamis, 30 April 2020 - Kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab, telah merilis peringatan kepada publik akan ancaman kebocoran privasi dari game online gratis, terutama bagi anak-anak.
Melansir Gulf News, kepolisian Dubai mengatakan bahwa divisi e-patrolnya menemukan bahwa beberapa game online mampu mendobrak akun-akun personal, mencuri informasi dari sana dan berpotensi digunakan untuk mem-blackmail korbannya.
"Para pengembang dari game-game tersebut memberi game buatan mereka secara gratis dan ribuan orang mengunduhnya karena sekarang terjebak di rumah (karena pandemi COVID-19). Orang-orang tidak tahu bahwa data-data yang dikumpulkan game-game itu dapat digunakan untuk menerobos privasi mereka," kata seorang pejabat kepolisian Dubai tersebut.
(Wikimedia Commons)
Seiring dengan anak-anak menghabiskan waktunya di rumah dalam satu-dua bulan terakhir sebagai langkah menghambat penyebaran COVID-19, para orangtua pun membiarkan anak-anaknya bermain game dalam jangka waktu  yang lama.Kepolisian Dubai menghimbau kepada para orang tua di seluruh dunia agar terus memantau apa yang dilakukan anak-anak mereka dan dengan siapa mereka berkomunikasi atau bermain bersama untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sayangnya mereka tidak mengungkap dengan jelas judul-judul game apa saja yang beresiko dapat membobol data pribadi pemainnya.
(Wikimedia Commons)
Selain itu potensi kecanduan video game juga tetap harus diwaspadai. Anak-anak yang kecanduan berat terhadap video game disinyalir kemampuan berkomunikasi serta menjalin hubungan dengan orang lain akan berkurang.
(Stefanus/IDGS)
Sumber: Gulf News