Indogamers.com - Epic Games menegaskan gugatan terhadap fitur Item Shop di game Fortnite mengandung kesalahan fakta.
Gugatan tersebut diajukan di San Francisco, Amerika Serikat, oleh dua orang tua yang mengklaim sistem countdown timer dalam toko game tersebut menyesatkan.
Disebutkan kalau fitur ini memicu perasaan takut ketinggalan atau fear of missing out alias FOMO di kalangan anak-anak.
“Gugatan tersebut tidak mencerminkan bagaimana game Fortnite beroperasi,” kata juru bicara Epic Games dalam pernyataan resmi, merujuk Polygon pada 7 Maret 2025.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Epic Games Store Year in Review, Jumlah Pemain PC Tembus 295 Juta
Epic menyatakan, sejak 2024, countdown timer sudah dihapus dan berbagai fitur perlindungan telah diterapkan.
“Kami menawarkan mekanisme hold-to-purchase, pembatalan instan, serta kontrol orang tua yang ketat, termasuk PIN untuk melindungi pembelian.”
Namun, dalam gugatan yang diajukan pada 5 Maret 2025 ini, penggugat menuding item di Item Shop sering tetap tersedia setelah timer habis, terkadang dengan harga sama.
“Taktik ini menciptakan ilusi kelangkaan dan melanggar aturan perlindungan konsumen,” tulis pengacara dalam dokumen gugatan.
Baca Juga: Duduk Perkara Fitur Item Shop Fortnite Digugat Orang Tua, Benarkah Manipulatif ke Gamer Anak-anak?
Ini bukan pertama kalinya Epic Games menghadapi tuntutan serupa.
Pada 2024, Otoritas Konsumen dan Pasar Belanda mendenda Epic Games karena menggunakan fitur countdown timer yang dianggap manipulatif.
Investigasi menemukan, setengah dari 60 item yang diteliti tetap tersedia lebih dari 24 jam setelah timer berakhir.
Saat ini, hakim akan menentukan apakah gugatan tersebut dapat berlanjut sebagai class action yang berpotensi menarik lebih banyak pemain untuk menuntut Epic.***