"Ketika saya berada di titik terendah, paling hancur, hanya gaming yang bisa memberi saya sokongan." 
IDGS, Rabu, 12 Mei 2020 - Trần 1tay thách đấu Văn Hoàng adalah seorang streamer NimoTV asal Vietnam sekaligus satu dari segelintir pemain terbaik Teamfight Tactics (TFT) di dunia. Ia telah mencapai ranking Challanger peringkat tertinggi dalam panggung kompetitif TFT selama tiga season berturut-turut.Yang membuat Văn Hoàng lebih hebat bila dibandingkan dengan para pemain lainnya adalah, ia hanya memiliki 1 tangan dan 1 kaki. Username-nya memiliki arti "1 tangan ke Challanger".
Văn Hoàng sebelumnya bekerja sebagai seorang hairdresser dan mencintai game seperti anak muda kebanyakan. Akan tetapi sebuah tragedi pada 30 Juni 2019 mengubah hidupnya.
Dalam perjalanan pulang ke rumah dari sebuah pesta, Văn Hoàng ditabrak sebuah truk di mana satu tangan dan satu kakinya terlindas. Ketika tiba di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Văn Hoàng telah kehilangan terlalu banyak darah sehingga terpaksa mengamputasi tangan dan kakinya yang terlindas.
Văn Hoàng sebelum mengalami kecelakaan yang merenggut 1 tangan dan 1 kakinya. (Foto: kenhtingame.com)
"Ketika saya terbangun setelah 8 jam operasi, mental saya hancur dan sering menangis. Seluruh rencana masa depan dan karir saya tiba-tiba saja hilang. Kedua orangtua saya sudah tua, kakak perempuan saya sudah menikah. Saya anak paling kecil sekaligus sumber pendapatan bagi keluarga," cerita Văn Hoàng kepada ONE Esports."Pada saat itu, saya hanya ingin mengakhiri hidup saya, namun kemudian saya berpikir akan kedua orangtua, saudara-saudara, serta teman-teman saya, sehingga saya merasa harus tetap bertahan hidup," tambahnya.
Game jadi pelarian
Depresi dan tidak bisa lagi melanjutkan karirnya sebagai hairdresser, Văn Hoàng berpaling pada gaming sebagai bentuk pelarian.
Văn Hoàng sekarang. (Foto: kenhtingame.com)
"Ketika saya berada di titik terendah, paling hancur, hanya gaming yang bisa memberi saya sokongan. Karena keterbatasan fisik, saya tidak bisa lagi memainkan hampir semua game yang sebelumnya saya mainkan. Pada saat itulah saya mengenal Teamfight Tactics," kenang Văn Hoàng.
Văn Hoàng sekarang. (Foto: kenhtingame.com)
Pada awalnya ia mengaku kesulitan karena harus menggunakan mouse dengan tangan kiri, namun setelah terbiasa, Văn Hoàng merasa sangat cocok bermain TFT dan mulai bermain ranked mode."Saya ubah username ingame saya menjadi '1taythachdau' (1 tangan ke Challanger) dan mulai bermain ranked mode," ujar Văn Hoàng.
Bangkit, menemukan passion baru, dan menjadikannya sebagai karir
Bisa dibilang, Văn Hoàng adalah seorang natural dalam memainkan TFT, dan ia sanggup mencapai Challanger peringkat tertinggi di TFT di setiap musim, sekaligus mencapai peringkat kedua di tangga peringkat TFT Vietnam.
(Foto: kenhtingame.com)
Văn Hoàng mengaku bahwa dirinya lebih lamban dari para pemain lainnya karena hanya bisa melakukan roll dengan satu tangan, namun ia tetap percaya akan keahlian dan kemampuan logikanya.Kurang dari setahun setelah insiden yang mengubah hidupnya tersebut, Văn Hoàng akhirnya menemukan kedamaian dan sudut pandang positif dalam hidup lewat TFT.
"Saya tidak lagi hancur, dan kepositifan saya tak pernah setinggi sekarang," aku Văn Hoàng. "Masih ada beberapa halangan dalam hidup saya, tapi saya beradaptasi dan selalu mengatakan kepada diri saya sendiri untuk mencoba yang terbaik sehingga kedua orangtua saya merasa lega."
Sukses menjadi salah satu pemain TFT terbaik di dunia, Văn Hoàng mulai mengeksplorasi ide untuk mengubah passion barunya itu menjadi sebuah karir.
"Ketika saya bermain game, semua orang mengerti dan bersimpati pada saya. Dengan begitu banyak orang mendukung, saya memutuskan untuk mencoba hal baru dan kemudian menjadi seorang streamer. Kini saya punya cukup banyak penggemar," aku Văn Hoàng.
(Stefanus/IDGS)