HoYoverse Gugat Pemain Honkai Star Rail Rp2,3 Miliar karena Bocorkan Karakter Belum Rilis

HoYoverse Gugat Pemain Honkai Star Rail Rp2,3 Miliar karena Bocorkan Karakter Belum Rilis(FOTO: Honkai Star Rail)

Indogamers.com - HoYoverse, perusahaan di balik game-game sukses seperti Genshin Impact, Honkai Star Rail (HSR), dan Zenless Zone Zero, kembali menunjukkan sikap tegas terhadap kebocoran konten. Kali ini, mereka menggugat seorang pemain Honkai Star Rail sebesar $150.000 (sekitar Rp2,3 miliar) karena membocorkan karakter yang belum dirilis secara resmi.

Latar Belakang Kasus Kebocoran

Menurut laporan Game File, pemain bernama Alfredo Lopez diketahui menyiarkan gameplay karakter Castorice—yang seharusnya baru dirilis di versi 3.2—ke sebuah server Discord beranggotakan 12.000 orang. Hingga kini, belum diketahui bagaimana Lopez mendapatkan akses ke konten tersebut, tetapi HoYoverse menegaskan bahwa kebocoran semacam ini merugikan pengalaman pemain dan melanggar hak kekayaan intelektual.

HoYoverse menyatakan bahwa kebocoran konten sebelum rilis "mengurangi antusiasme dan kejutan yang seharusnya dirasakan pemain saat mendapatkan update secara resmi." Perusahaan juga menekankan bahwa mereka akan terus menindak tegas siapa pun yang "mendapatkan, membagikan, atau mendiskusikan konten belum rilis secara tidak sah."

HoYoverse vs. Leaker: Perlawanan Sengit

Ini bukan pertama kalinya HoYoverse mengambil tindakan hukum terhadap leaker (pembocor konten). Pada 2024, mereka memaksa platform X (Twitter) untuk membuka identitas beberapa akun pembocor, termasuk nama asli, alamat email, nomor telepon, dan alamat IP. Akibatnya, banyak leaker menghapus akun mereka atau menghilang untuk menghindari tuntutan.

Daniel Ahmad, analis industri game, mengungkapkan bahwa HoYoverse telah mengajukan lebih dari 500 kasus hukum terkait kebocoran konten. Bahkan, di China, ada preseden hukum yang menetapkan kebocoran konten game sebagai pelanggaran rahasia dagang.

Tindakan Hukum terhadap Cheater dan Pemain Curang

Selain leaker, HoYoverse juga dikenal keras terhadap pemain yang menggunakan cheat, hack, atau mod ilegal. Perusahaan ini tidak segan mengajukan gugatan terhadap pengembang plug-in curang maupun pemain yang memanfaatkannya.

Apa Dampaknya bagi Komunitas Game?

Kasus ini memicu perdebatan di kalangan pemain. Sebagian mendukung tindakan HoYoverse karena kebocoran bisa merusak kejutan konten baru. Namun, ada juga yang mengkritik besaran denda $150.000 sebagai terlalu berat untuk kasus kebocoran game.

Bagi para leaker, ini menjadi peringatan bahwa HoYoverse tidak main-main dalam melindungi kontennya. Sementara bagi pemain biasa, kebijakan ini bisa berarti lebih sedikit spoiler sebelum update resmi dirilis.

Kesimpulan

HoYoverse terus memperkuat pertahanan hukumnya melawan kebocoran konten dan kecurangan. Dengan gugatan Rp2,3 miliar terhadap Alfredo Lopez, perusahaan ini mengirim pesan jelas: siapapun yang bocorkan konten belum rilis akan menghadapi konsekuensi serius.

Bagi penggemar Honkai Star Rail dan game HoYoverse lainnya, langkah ini mungkin berarti lebih sedikit bocoran—tapi juga lebih banyak kejutan menyenangkan saat update baru benar-benar dirilis.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI