Indogamers.com - Nintendo memang terkenal dengan ide-ide unik di dunia gaming, tapi kali ini mereka bikin heboh lagi. Baru-baru ini, perusahaan asal Jepang itu resmi mendapatkan paten di Amerika Serikat terkait mekanik permainan di mana pemain bisa memanggil (summon) karakter lain untuk bertarung menggantikannya.
Kalau dengar sekilas, pasti langsung kepikiran ke Pokémon, kan? Tapi ternyata paten ini bisa aja nyangkut ke banyak game lain, bahkan yang bukan buatan Nintendo. Nah, biar gak bingung, yuk kita bahas lebih detail apa isi patennya dan kenapa gamer di luar sana mulai was-was.
Detail Paten Nintendo
1. Pemanggilan Karakter dalam Virtual Space
Paten ini menjelaskan bahwa pemain mengontrol karakter utama di dunia virtual. Dengan sebuah input khusus, pemain bisa memunculkan karakter tambahan atau "sub character". Karakter inilah yang nantinya bisa bertarung melawan musuh.
2. Pertarungan Melawan Musuh
Kalau kebetulan ada musuh di lokasi summon, sub character tersebut bisa langsung bertarung. Pertarungan ini bisa dikontrol oleh pemain, sehingga gameplay tetap interaktif dan strategis.
3. Gerakan Otomatis Kalau Tidak Ada Musuh
Nah, kalau tidak ada musuh di area summon, sub character ini gak diem aja. Mereka bisa bergerak otomatis di lapangan, sambil menunggu perintah baru dari pemain.
4. Pemindahan Sub Character
Pemain juga bisa memindahkan sub character ke lokasi lain. Kalau kebetulan ada musuh di tempat itu, mereka bisa langsung engage dan bertarung. Jadi sistemnya cukup fleksibel, bukan cuma pasif.
Contoh Game yang Terkait
Pokémon
Contoh paling gampang tentu aja Pokémon. Pemain summon Pokémon untuk bertarung menggantikan dirinya, lalu memberikan perintah saat battle berlangsung. Paten ini jelas mirip banget dengan mekanik Pokémon yang sudah legendaris.
Pikmin
Contoh lainnya ada di seri Pikmin. Pemain bisa memanggil Pikmin dari kapal atau mencabutnya dari tanah, lalu mengarahkan mereka ke lokasi tertentu. Kalau ketemu musuh, mereka otomatis akan menyerang. Mekanik ini juga masuk ke deskripsi paten baru Nintendo.
Kekhawatiran di Dunia Gaming
Nah, yang bikin gamer khawatir adalah kemungkinan Nintendo menggunakan paten ini untuk menekan game lain. Misalnya, seri Persona yang juga punya sistem summon karakter saat bertarung. Walaupun belum tentu kena, potensi ini tetap ada.
Namun, berbeda dengan merek dagang (trademark), paten tidak wajib selalu ditegakkan. Artinya, Nintendo bisa aja membiarkan game lain pakai mekanik serupa, selama mereka merasa IP-nya tidak terancam. Nintendo biasanya baru bergerak kalau ada game yang dianggap terlalu mirip dengan produknya.
Kasus Palworld Sebagai Contoh
Kita bisa lihat kasus Palworld. Sejak rilis di awal 2024, game ini sering dituduh mirip Pokémon, mulai dari desain monster sampai gameplay. Akhirnya, Nintendo dan The Pokémon Company menggugat Pocketpair di Jepang, dengan tuduhan melanggar beberapa paten terkait gameplay monster-catching. Salah satunya adalah mekanik summon monster lewat Pal Sphere dan penggunaan monster sebagai kendaraan.
Kasus ini jadi bukti kalau Nintendo bisa dan berani menggunakan paten mereka ketika merasa IP mereka benar-benar ditiru. Jadi, meskipun paten summon karakter ini ada, belum tentu semua game dengan mekanik mirip bakal langsung kena masalah.
Penutup
Dengan paten baru ini, Nintendo sekali lagi menunjukkan betapa seriusnya mereka menjaga inovasi dan properti intelektualnya. Buat gamer, tentu menarik untuk melihat apakah ini bakal memengaruhi banyak game lain ke depannya, atau justru dibiarkan begitu saja.
Apakah seri seperti Persona, Final Fantasy, atau bahkan game indie dengan sistem summon harus hati-hati? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, Nintendo sudah pasang “tameng hukum” mereka, dan dunia gaming sekarang menunggu langkah berikutnya.***






















