Huya E-sports Legendary League Asia Tenggara Dinodai Skandal Match Fixing

null

Huya World E-sports Legendary League dihantui skandal match fixing

IDGS, Minggu, 7 Juni 2020 - Beberapa tim terbaik di Asia Tenggara serta sejumlah tim dari China mengikuti turnamen Dota 2 Huya World E-sports Legendary League memperebutkan total hadiah US$70 ribu. Sayangnya turnamen itu dinodai oleh skandal pengaturan hasil pertandingan (match fixing).

Akibatnya, satu tim asal Malaysia didiskualifikasi dari turnamen serta dilarang tampil secara permanen di semua event yang diadakan Huya Network.

RISE Esports merupakan satu dari empat tim yang mengamankan satu spot di event tersebut lewat kualifikasi Asia Tenggara (SEA). Akan tetapi usai menjalani laga pertama mereka di fase grup, penyelenggara Huya Legendary League mengumumkan via Weibo bahwa pertandingan RISE Esports dianggap mencurigakan setelah hasil investigasi terhadap perilaku pemain diluncurkan, dan roster RISE Esports terlihat jelas bermain pasif secara disengaja.

 

(Weibo)

"Berdasarkan penyelidikan kami, kami menyimpulkan bahwa RISE Esports telah menerapkan perilaku pasif dalam beberapa pertandingan, dan untuk memastikan keadilan serta persaingan dalam game, penyelenggara event telah mendiskualifikasi RISE Esports dari turnamen dan menjatuhkan larangan permanen bagi mereka untuk semua event kami di masa depan."

Event utama Huya World E-sports Legendary League dimulai pada 2 Juni lalu. Atas didiskualifikasinya RISE Esports, pihak penyelenggara tidak mencarikan tim pengganti sehingga seluruh pertandingan yang melibatkan RISE Esports dianggap menang otomatis bagi lawannya.

 

Seluruh tim yang berlaga dalam event utama Huya E-sports Legendary League. (Huya Network)

RISE Esports sendiri masuk ke dalam Grup B bersama TNC Predator, BOOM Esports, Ocean, Team Sirius, dan Dotahero.

Sedangkan Grup A diisi oleh Juggernaut Fnatic, Reality Rift, Aster.Aries, LGD.International, Neon Esports, dan CLcombat Team.

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI