Turnamen online EVO 2020 telah dibatalkan setelah CEO EVO, Joey Cuellar, terjerat beberapa kasus pelecehan seksual
IDGS, Jumat, 3 Juli 2020 Seiring dengan kasus-kasus yang melibatkannya, Joey Cuellar tidak akan lagi terlibat dengan EVO dan turnamen EVO 2020 tidak akan digelar.Berita ini disampaikan EVO lewat akun Twitter resminya @EVO. Tony Cannon ditunjuk sebagai CEO menggantikan Cuellar.
Refund terhadap para pemain yang terlanjur membeli 'band'  juga akan dilakukan seiring dengan dibatalkan turnamen online tersebut. Meski begitu, donasi yang sejatinya akan diberikan untuk Project HOPE dari turnamen tersebut tetap akan dilakukan.
Pengumuman itu muncul setelah beberapa publisher video game satu persatu mengundurkan dri dari EVO setelah mengapungnya kasus pelecehan seksual oleh Joey Cuellar, seperti Bandai Namco, NetherRealm, dan Capcom.
Menurut sebuah pengakuan di TweetLonger oleh @Pyronlkari, Cuellar melakukan pelecehan seksual terhadap bocah-bocah lelaki di bawah umur pada pertengahan hingga akir 90an silam.
Merespon pernyataan tersebut, Cuellar menyatakan lewat Twitternya @MrWiz bahwa "Saya dulu masih muda dan sembrono dan melakukan hal-hal yang saya tidak bangga," ungkapnya, mengklaim bahwa ia kini telah tumbuh dewasa dalam 20 tahun terakhir.
https://twitter.com/MrWiz/status/1278846403716866048
Meski begitu sudah dipastikan bahwa karier Cuellar di EVO dan dunia video game telah tamat.
(Stefanus/IDGS)