Semalam, komunitas game dunia dihebohkan oleh pengumuman mengejutkan dari presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pasalnya, Trump dilaporkan telah menandatangani perintah eksekutif yang melarang warga negara AS untuk melakukan transaksi dalam bentuk apapun dengan beberapa perusahaan raksasa China, salah satunya Tencent. 
IDGS, Jumat, 7 Agustus 2020 - Perintah eksekutif tersebut akan berlaku dalam 45 hari ke depan, dan seluruh komunitas gaming dan eSports panik karenanya. Lho, memangnya kenapa?Usut punya usut, apabila segala jenis transaksi benar-benar dilarang, maka industri game akan sangat terdampak mengingat besarnya nilai maupun kuantitas dari transaksi dalam industri game, entah in-game atau yang lainnya.
https://twitter.com/Slasher/status/1291557056256901126
Dan bisa dibilang banyak game-game populer yang entah secara langsung atau tidak langsung, berkaitan dengan Tencent. Bahkan ada perusahaan-perusahaan ternama di dunia game yang dimiliki oleh Tencent, berbasis di AS, salah satunya adalah Riot Games yang berstatus anak perusahaan Tencent.
Judul-judul game yang bisa terdampak negatif dari perintah eksekutif yang ditandangani Donald Trump tersebut meliputi: League of Legends, Valorant, TFT, Fortnite, World of Warcraft, Overwatch , Starcraft, Hearthstone, Path of Exile, Clash of Clans, Clash Royale, Gears of War, Rainbow Six Siege, Arena of Valor, Legends of Runeterra, hingga Age of Conan.
Lantas, bagaimana?
Reporter dari Los Angeles Times, Sam Dean, melaporkan bahwa perintah eksekutif yang ditandatangani Donald Trump tidak akan berdampak terhadap perusahaan-perusahaan video game yang dimiliki oleh Tencent.
https://twitter.com/SamAugustDean/status/1291576813685108736?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1291576813685108736%7Ctwgr%5E&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.vpesports.com%2Fleagueoflegends%2Fnews%2Ffalse-alarm-trumps-prohibitions-wont-affect-video-game-companies-for-now
Hal ini, menurutnya, telah dikonfirmasi secara langsung oleh sumber resmi dari Gedung Putih, yang menyatakan bahwa perintah eksekutif tersebut hanya hanya akan memengaruhi WeChat.
Meski begitu, para pelaku industri gaming beserta komunitas gaming tidak boleh terlena, karena dalam politik, segala hal bisa terjadi, dan segala pernyataan bisa diganti.
(Stefanus/IDGS)