Indonesia merupakan salah satu pasar industri gaming terbesar di Asia, bahkan mungkin dunia. Hanya saja kita masih kurang dalam hal pengembangan game yang merupakan hulu dari industri gaming itu sendiri. Namun Legend of Cendrawasih bisa jadi batu loncat bagi developer game Tanah Air untuk membuktikan diri. 
IDGS, Kamis, 13 Agustus 2020 - Dikembangkan sejak September 2019, proyek terbaru dari Studio Dev.ata tersebut kini sudah dipoles hingga terlihat seperti video game bergrafik mutakhir buatan luar negeri. Selain itu, game ini juga pernah mendapatkan medali emas juara 1 kontes game Gemastik 2019 yang diadakan oleh Universitas Telkom, Bandung.Menggunakan Unreal Engine sebagai basisnya serta konsep open-world yang luas, proses pengembangan Legend of Cendrawasih yang terus diupdate oleh Dev.ata telah mencakup eksplorasi, visualisasi dunia, serta sistem pertarungan.
https://twitter.com/Devata_game/status/1277620307021328389
Legend of Cendrawasih sendiri mengangkat tema budaya lokal Indonesia, sehingga meski berlatar belakang dunia fantasi, nuansa Nusantara terasa sangat kental dalam gameplay-nya, disamping cerita-cerita rakyat yang diadopsi dalam ceritanya.
Di seberang timur sana, terdapat burung yang sangat cantik, Cendrawasih namanya. "Burung Surga" yang berasal dari Papua tersebut bukan sekedar burung biasa, namun dibaliknya memiliki kisah yang terkenal di masyarakat setempat. Oleh karena itulah developer game asal Bali bernama Dev.ata Game Studio terinspirasi untuk membuat game dari cerita rakyat tersebut.
https://www.instagram.com/p/CDbZ3aUD_zA/?utm_source=ig_web_copy_link
Berdasarkan kisah yang sudah turun-temurun, burung Cendrawasih merupakan jelmaan dari seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Sama dengan cerita aslinya. pihak Dev.ata pun tetap menjadikan Kweiya sebagai karakter utama game besutan mereka. Namun jelas tentu ada sedikit perbedaan hasil dari variasi kreativitas tim Dev.ata.
Kweiya, tokoh utama dari Legend of Cendrawasih. (Studio Dev.ata)
Dalam Legend of Cendrawasih, Kweiya harus berpetualang mengeksplorasi berbagai tempat yang diceritakan di Papua dalam balutan nuansa fantasi serta tema khas Indonesia. Selain itu Kweiya juga harus berhadapan dengan para monster yang juga didesain agar khas Indonesia.Game ini bergenre action-adventure, hack and slash serta kemungkinan besar juga Role-playing Game (RPG). Menurut laporan dari Klimisation.com, pihak developer membocorkan bahwa musuh pertama nanti adalah Suanggi (makhluk mitologi khas Papua) sedangkan musuh terakhirnya adalah naga.
Sayangnya belum ada berita resmi kapan game ini akan dirilis, atau akan hadir di platform mana. Apakah di PC, PlayStaton 4, atau malah konsol next-gen seperti PlayStation 5? Ikuti saja berita terbaru dari Legend of Cendrawasih di Instagram @dev.ata_game atau Twitter"> @Devata_game
Dukung terus developer game dari Indonesia ya!
(stefanus/IDGS)