Di bulan September lalu, pemerintah India mengumumkan pemblokiran ratusan aplikasi mobile dari China karena alasan keamanan serta meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan kedua negara. 

Pastinya langkah pemerintah India tersebut membuat para pengembang dan publisher dari sejumlah mobile game populer yang turut terkena blokir meradang. Pasalnya, India merupakan salah satu pasar terbesar bagi mereka selain China. PUBG Mobile misalnya, sebelum diblokir pemerintah India, game garapan PUBG Corp dan dipublikasikan oleh Tencent itu memiliki 50 juta pemain aktif di India.

Oleh karena itu, mereka pun ramai-ramai mencoba merayu pemerintah India untuk mendapat izin tetap beredar di negara yang termasuk dalam wilayah Asia Selatan tersebut.

Akan tetapi langkah berbeda diambil oleh Arena of Valor. Alih-alih memohon agar pemblokiran terhadap gamenya dicabut, tim di balik AoV memilih menarik diri dari India. Inilah pengumuman yang dirilis tim AoV India pada hari Kamis ini, seperti dilansir dari AFKgaming.com:

Kepada para pemain India,

Berdasarkan perintah sementara dari pemerintah India, kami tidak bisa lagi mengoperasikan Arena of Valor di India.

Privasi pengguna dan keamanan data adalah prioritas utama kami. Seluruh data game, termasuk informasi-informasi personal, akan dihapus dalam 30 hari, kecuali apabila kami memiliki obligasi legal untuk menyimpan data tersebut, atau mempertahankannya demi menjaga segala hak hukum.

Kalian telah melalui pertarungan, memperoleh first blood, dan mengangkat tim kalian. Kami akan selalu mengingat warisan performa kalian di arena!

Terima kasih dan selamat tinggal, untuk saat ini.

Tim Arena of Valor

Server AoV di India resmi akan ditutup setelah pemerintah India memblokir game itu. (Arena of Valor)

Salah satu prestasinya adalah menjadi satu dari enam video game yang ikut ambil bagian dalam Asian Games 2018, dilanjutkan dengan berpartisipasi dalam Southeast Asian Games 2019, dan nantinya 2021 Asian Indoor dan Martial Arts Games sebagai olahraga demonstrasi.

(Stefanus/IDGS)