Antusiasme tinggi terhadap konsol next-gen terbaru Sony, yakni PlayStation 5, rupanya juga mengundang niat jahat dari pihak-pihak tak bertanggung jawab, yak bahkan tak segan melakukan tindak kriminal. 
IDGS, Kamis, 10 Desember 2020 - Sebelumnya telah muncul kasus sekelompok calo yang memborong 3.500 unit PS5 di Inggris untuk kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi, serta menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya stok PS5 di pasar.Kali ini, muncul berita terjadi perampokan seperti di film-film action thriller di mana truk yang mengangkut stok konsol PS5 dirampok saat tengah melaju di jalan raya. Insiden-insiden perampokan seperti yang kita lihat di franchise film Fast & Furious tersebut juga lagi-lagi, terjadi di Inggris.
Dari laporan The Times pada 5 Desember 2020, setidaknya ada 27 kasus di mana geng-geng di Inggris nekat merampok truk pengangkut yang tengah melaju kencang dan menggasak berbagai barang mahal di dalamnya, termasuk PS5. Selain PS5, barang-barang yang digasak termasuk televisi, kosmetik, smartphone, dan lain-lain.
Perampokan tersebut disinyalir merupakan salah satu penyebab utama dari kasus "PS5 bayangan" yang dialami Amazon sebelumnya. Laporan IGN pada 28 November 2020, Amazon ternyata sudah berurusan dengan kasus "PS5 bayangan" atau kasus di mana pengiriman PS5 tidak sampai kepada pembeli padahal setelah dicek secara online, konsol itu sudah "diterima".
(Twitter/@BossLogic)
Merampok seperti di film
Dari laporan The Times, disebutkan bahwa geng-geng di Inggris menggunakan teknik yang disebut "rollover" di mana beberapa mobil memojokkan truk sasaran yang tengah melaju di jalan.https://youtu.be/GCWNAJftXlg
Teknik rollover yang digunakan perampok dalam insiden yang terjadi pada tahun 2012 di Rumania. 
Kemudian anggota dari geng melompat ke truk sasaran menggunakan tali, membuka paksa boks truk bagian belakang, lalu melemparkan barang-barang ke mobil temannya yang sudah bersiaga di belakang truk tersebut.Insiden-insiden perampokan seperti ini masih terus meningkat seiring dengan dikirimnya barang-barang pre-order Natal dan akhir tahun hingga membuat polisi mulai waspada.
Menurut pengakuan dari seorang eks manager keamanan di Road Haulage Association, kepada The Times, kemungkinan besar para perampok tersebut bekerjasama dengan orang dalam yang membocorkan jadwal dan destinasi truk-truk pengiriman.
Semoga hal yang sama tidak terjadi di Indonesia ya.
(Stefanus/IDGS)