Didukung Pemerintah, 10 Developer Gim Indonesia Raih Potensi Kerjasama Bisnis Rp 121 Miliar Dengan Pelaku Industri Gim Asing

null

10 developer, 125 pertemuan bisnis, hasilkan nominal potensi kerjasama mencapai Rp 121 miliar! 

IDGS, Selasa, 16 Februari 2021 - Pandemi COVID-19 yang tengah melanda penjuru Bumi saat ini (dan entah sampai kapan) membawa dampak negatif bagi event-event gim yang terpaksa ditunda atau menjalani transisi menjadi event online.

Salah satunya adalah event tahunan Global Game Exhibition (G-Star) 2021 yang biasa digelar di Korea Selatan, yang kemudian berubah menjadi event online karena pandemi COVID-19.

Namun dengan semangat untuk berkembang lebih jauh, transisi event dari offline ke online ini tidak menghambat berbagai pengembang gim di Indonesia untuk berpartisipasi dalam ASEAN-Korea Online Business Meeting yang merupakan mata acara Business to Business (B2B) dalam G-Star 2020.

 

 

Didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 10 developer gim Indonesia berkesempatan mengadakan pertemuan bisnis dan mendapat peluang kerjasama dengan pelaku industri gim dari luar negeri lewat acara ini.

Kami meyakini industri game akan menjadi salah satu sektor penting dalam mendukung pemulihan perdagangan di situasi pandemi COVID19, ungkap Kasan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.

Di tengah pemberlakukan social restrictions di seluruh dunia, permintaan akan game baik di pasar domestik maupun ekspor mengalami peningkatan, lanjutnya

 

Pertemuan B2B di G-Star 2019. 

Di tengah pandemi yang berdampak buruk bagi ekonomi dunia, industri video game mengalami pertumbuhan drastis di tahun 2020, ungkap Cipto Adiguno, Ketua Umum dari Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Sebagai industri kreatif digital, batasan geografis dan logistik tidak banyak berlaku bagi produk gim. Produk gim dapat diproduksi di mana saja dan dipasarkan di mana saja. Oleh karena itu membangun kepercayaan serta kerja sama multinasional sangat penting untuk memaksimalkan potensi bisnis pelaku bisnis gim . Menghadiri acara besar seperti G-Star tidak hanya mengembangkan bisnis para delegasi, namun juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki produk-produk yang mampu bersaing di pasar global, lanjutnya.

Kesepuluh developer gim lokal Indonesia yang berkesempatan mengikuti ASEAN-Korea Online Business Meeting antara lain adalah:

  • Anoman Studio
  • Assemblr
  • Digital Happiness
  • Gambir Studio
  • GameChanger Studio
  • Khayalan Arts
  • Lyto, Megaxus
  • Niji Games
  • XELO Digital.

Selama lima hari, 10 developer gim ini mendapatkan kesempatan untuk bertemu secara virtual dengan para partner potensial untuk mengeksplorasi kerjasama di masa yang akan datang. Tercatat, kesepuluh studio ini jika dijumlah sudah mengadakan kurang lebih 125 pertemuan bisnis, dengan potensi kerjasama bisnis yang bisa dieksplorasi lebih lanjut mencapai Rp121 miliar.

Para developer gim ini datang ke G-Star 2020 dengan berbagai macam target. Ada yang mencari publisher untuk gim baru yang dikembangkan, ada yang mencari investasi tambahan untuk mendanai proyek yang sedang berjalan, atau mencari gim untuk dipublikasikan di pasar Indonesia.

 

(stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI