Gotham Chess Buka-bukaan Terkait Kasus Dewa Kipas di Podcast Deddy Corbuzier

null

Meski pihak Dewa Kipas (Dadang Subur dan putranya, Ali Akbar) telah berdamai dengan pihak Gotham Chess (Levy Rozman), rupanya masalah yang bermula dari akun Chess.com yang ter-banned belum selesai sampai di situ saja. 

IDGS, Kamis, 18 Maret 2021 - Tampil secara daring dalam podcast Deddy Corbuzier di YouTube, Gotham Chess blak-blakan mengenai pandangannya akan kasus antara dirinya dengan Dewa Kipas. Terutama setelah permasalahan itu menjadi lebih besar dari yang ia duga.

Podcast itu sendiri juga dihadiri oleh Irene Sukandar, seorang pemain catur profesional Indonesia bergelar Grandmaster Wanita (GMW) yang sebelumnya melayangkan surat terbuka lewat akun Instagramnya di mana ia menyampaikan bahwa kasus yang melibatkan Dewa Kipas dan Gotham Chess ini telah membuat malu para pecatur profesional di Indonesia.

 

Surat terbuka dari pecatur Grandmaster wanita Indonesia, Irene Sukandar terkait kasus GothamChess dengan Dewa Kipas. (Tangkapan Layar: Instagram/irene_sukandar)

Dalam podcast yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier itu, Irene tetap keukeuh bahwa tingkat akurasi dari permainan catur Dewa Kipas (dalam hal ini, Dadang Subur) tidak logis karena mencapai 95 persen, sehingga kemungkinan besar dia memang berbuat curang, meski Irene juga tidak menampik bahwa masih ada kemungkinan kecil Dadang Subur bermain jujur saat mengalahkan Gotham Chess dalam laga di Chess.com yang jadi viral.

 

https://www.youtube.com/watch?v=xci5bfemrRQ&ab_channel=DeddyCorbuzier

 

Pendapat Gotham Chess (Levy Rozman) mengenai serangan netizen Indonesia terhadap dirinya

Deddy membuka percakapan bersama Levy Rozman dengan menanyakan apakah benar dirinya di-bully oleh netizen Indonesia.

"Well, cukup, jelas," balas Levy yang memiliki gelar International Master dari Badan Catur Dunia itu.

 

Akun GothamChess di Chess.com mendapat serangan dari netizen Indonesia. (Tangkapan layar Chess.com/GothamChess)

"Akan tetapi saya tidak menyalahkan mereka. Ketika saya melihat semuanya mulai dari postingan pertama di Facebook hingga sekarang, alasan kenapa begitu banyak orang (netizen Indonesia) yang mengetahui cerita itu adalah karena bagaimana berita-berita menceritakannya," lanjut Levy.

Levy berpendapat bahwa media-media Indonesia tidak menyampaikan pemberitaan yang akurat dan cenderung melebar ke mana-mana, dan itulah penyebab kenapa masalah tersebut jadi begitu besar. Levy juga mengaku telah membaca berbagai pemberitaan mengenai kasus yang melibatkan dirinya dengan Dewa Kipas, dan menyanyangkan bahwa banyak di antara pemberitaan itu yang tidak benar.

 

(YouTube/Deddy Corbuzier)

Alasan Levy Rozman memblokir akses dari Indonesia terhadap akun-akunnya di internet adalah karena perkataan para netizen Indonesia yang sangat menyinggung, hingga bahkan ia klaim sampai menghina keluarganya dan ibunya.

Apakah Levy Rozman tetap menganggap Dadang Subur berbuat curang saat mengalahkannya? 

Menjelang akhir dari komunikasi daringnya dengan Deddy Corbuzier, Levy mengaku ia percaya dengan penilaian Chess.com, yang berarti ia setuju dengan keputusan Chess.com yang mem-banned akun Dewa Kipas milik Dadang Subur karena dinilai telah berbuat curang dari algoritma sistem anti-cheat chess.com.

Levy menjelaskan bahwa dari statistiknya, akun Dewa Kipas menorehkan 27 kali kemenangan secara beruntun dan banyak di antaranya ia lakukan dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi, melebihi 95 persen. Dari pengakuan Levy yang juga didukung Irene, hal seperti itu mustahil dilakukan bahkan oleh juara dunia catur sekalipun, dan menyayangkan bagaimana begitu banyak orang awam yang tidak paham akan arti dari statistik itu namun masih ikut-ikutan memanas-manasi keadaan.

Levy kemudian mencoba menjelaskan cara berbuat curang bermain catur di Chess.com dengan menggunakan aplikasi Shredder yang mana seorang pemain membuka aplikasi Chess.com dan Shredder secara bersamaan di suatu ponsel, lalu saat lawannya melangkah, ia menirukan langkah itu di aplikasi Shredder. Dan langkah balasan dari Shredder ini yang kemudian ditiru oleh si pemain curang ini ke permainan yang tengah ia jalankan di Chess.com. Menurut Levy, waktu untuk bolak-balik berganti aplikasi ini memakan waktu sekitar 10 detik, dan statistik blitz rating (seberapa cepat dan akurat seorang pemain mengambil langkah) Dadang Subur sangat buruk karena hal ini. Sehingga dari pengalamannya bermain catur selama 20 tahun termasuk melawan para cheater, ia merasa Dewa Kipas memang bermain curang.

Dan Levy mengaku pernah bermain melawan beberapa pemain catur hebat di Indonesia seperti Susanto dan Novendra Priasmoro, dan statistik Dewa Kipas itu mengalahkan nama-nama tersebut di Chess.com. Namun akun mereka tidak terkena banned, berbeda dengan Dewa Kipas.

Namun yang paling membuat Levy Rozman yakin bahwa Dewa Kipas berbuat curang adalah klarifikasi dari Daniel Rensch, seorang Chess Officer di Chess.com yang bekerja di sana sebagai bagian dari tim anti-cheat yang menyatakan bahwa akun Dewa Kipas dipastikan memang menggunakan cara curang dengan bantuan engine.

Apakah benar akun Dewa Kipas terkena banned karena dilaporkan massal oleh penggemar Levy?

Levy menegaskan satu hal, bahwa seseorang tidak bisa membuat akun orang lain terkena banned hanya lewat mass report alias meminta banyak orang melaporkan bahwa suatu akun dinilai telah berbuat curang kepada pihak Chess.com. Menurutnya, selama seseorang memang bermain secara jujur, maka akunnya tidak akan terkena banned dari Chess.com seberapa banyak pun jumlah orang yang melaporkannya.

Kedua, Levy menegaskan bahwa akun Dewa Kipas terkena banned bukan karena menang atas dirinya. Ia mengatakan bahwa statistik dari akun Dewa Kipas memang mencurigakan bagi orang yang benar-benar paham catur. Irene juga berpendapat demikian, bahkan pecatur wanita ini juga menjelaskan jika memang benar kemampuan asli Dadang Subur seperti statistik di akunnya, maka harusnya dia sudah jadi juara dunia.

Meski begitu Levy mengaku bahwa mass report terhadap akun Dewa Kipas memang terjadi (entah diinisiasi oleh Levy atau tidak, ia tidak menjelaskannya), dan Levy juga merasa yakin ada orang-orang di antara para penonton streamernya yang menghina Dewa Kipas lewat pesan langsung. Sehingga ia pun telah meminta maaf kepada pihak Dewa Kipas terkait perilaku penggemarnya itu.

 

Postingan uneg-uneg Ali Akbar karena akun Dewa Kipas ayahnya di-banned di Chess.com. (Facebook/Ali AKbar)

Pada dasarnya, Levy Rozman mengaku menyayangkan tindakan Ali Akbar, putra dari Dadang Subur, yang memposting di Facebook akan tuduhan bahwa Gotham Chess tak terima kalah dari ayahnya lalu meminta para penggemar untuk melaporkan massal akun Dewa Kipas ke Chess.com sehingga terkena banned permanen. Akun Facebook Ali Akbar sendiri sekarang sudah tidak aktif lagi dan tidak bisa diakses.

Apakah Levy Rozman akan berduel ulang dengan Dewa Kipas?

(YouTube/Deddy Corbuzier)

Secara implisit, Levy mengaku tidak menolak untuk berduel ulang dengan Dewa Kipas untuk pembuktian. Akan tetapi menurutnya apapun hasilnya, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Karena jika dirinya kalah, ia mengaku tidak akan malu karena dia sudah sering kalah dalam kompetisi catur tingkat dunia, namun jika Dewa Kipas yang kalah, Levy mengaku takut apabila netizen Indonesia akan berbalik menyerang dan menyudutkan Alik Akbar dan Dadang Subur.

 

Sosok Dewa Kipas yang mengalahkan International Master Levy Rozman alias GothamChess. (Facebook/Ali Akbar)

Dalam kesempatan ini, Deddy Corbuzier juga mengaku siap memfasilitasi dan membujuk Dadang Subur (Dewa Kipas) agar mau bertanding melawan ahli catur Indonesia untuk membuktikan diri. Irene Sukandar juga mengamini akan siap menandangi karena menurut pengakuannya, pihak Dadang subur sudah dua kali menolak pertandingan catur melawan pecatur profesional Indonesia.

Akankah Dewa Kipas bersedia turun gunung menjawab tantangan para pecatur profesional Indonesia?

(stefanus/IDGS)


Sumber: YouTube/Deddy Corbuzier

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI