Tagar #BoycottGenshin tiba-tiba saja jadi trending di Twitter dalam 24 jam terakhir. Ada apa gerangan? 
IDGS, Selasa, 6 April 2021 - Genshin Impact jadi sensasi saat dirilis pada 28 September tahun lalu, dan 6 bulan setelah rilis pun masih banyak digemari. Gim free-to-play buatan miHoYo itu bahkan melewati rekor pendapatan Pokemon GO dalam tempo setengah tahun.  Mayoritas pendapatan tersebut didapat lewat dirilisnya karakter-karakter baru yang banyak disukai oleh para pemain Genshin Impact.Hanya saja tidak semua hal berjalan mulus bagi miHoYo. Setelah kasus hacking akun serta bocoran patch 1.5, kali ini Genshin Impact diterpa gosip tidak sedap hingga memicu tagar #BoycottGenshin atau boikot Genshin Impact jadi topik panas di Twitter.
Ada apa sebenarnya?
Tren tersebut dimulai pada 5 April 2021 di mana sejumlah pemain mengungkapkan hal-hal yang mereka tidak sukai dari Genshin Impact lewat berbagai sosial media, terutama Twitter.
Lantas bagaimana masalah itu bisa jadi heboh?
Berdasarkan pengamatan Indogamers dari sejak Senin (5/4/) hingga hari Selasa (6/4) ini, penyebab utama dari meledaknya kasus ini adalah karena hal-hal yang dianggap "tak mengenakkan" dari Genshin Impact seperti yang ditudingkan sebagian pemain, menyentuh topik-topik sensitif seperti pedofilia, rasisme, seksualisasi karakter-karakter wanita, dan antagonisasi penduduk asli.Selain itu ada juga yang menuding miHoYo sengaja menunda perilisan konten baru untuk mengeruk uang lebih banyak, serta masalah lama seperti ketiadaan sistem keamanan autentikasi 2-faktor (2FA).
Kehebohan ini juga muncul ajakan untuk ramai-ramai mengirim petisi kepada miHoYo lewat email terkait tudingan-tudingan tersebut.
https://twitter.com/kaexiaobf/status/1379276271738294272
Untuk kasus seksualitas karakter wanita, miHoYo sudah berusaha meminimalisirnya dengan merevisi desain-desain karakter wanita seperti yang paling baru ini adalah mengurangi ukuran payudara dari karakter Rosaria yang akan segera datang ke dalam gim. Saat pertama kali muncul dalam quest utama Dragonspine beberapa bulan lalu, Rosaria memang memiliki ukuran payudara yang besar, dan dari preview karakter baru-baru ini, terlihat memang ukuran payudara itu telah diperkecil.
Untuk kasus keamanan akun dan tudingan kesengajaan miHoYo menunda perilisan konten baru tidak akan Indogamers bahas lebih jauh karena itu semua adalah kasus lama yang mengapung kembali. Kali ini Indogamers akan membahas tiga kasus baru yang jadi faktor utama #BoycottGenshin jadi trending.
Pedofilia
Tudingan unsur pedofilia dalam Genshin Impact ini pertama kali dimulai oleh pengguna Twitter dengan akun @gummyphos. Ia menunjukkan tangkapan layar dialog antara pemain dengan NPC (Non-playable Character) bernama Ulfr. Dalam dialog tersebut, Ulfr mengaku telah beberapa kali mengungkapkan cintanya kepada Flora namun gagal. Ulfr juga mengindikasikan bahwa Flora menyukai bunga Dandelion. Sedangkan karakter dengan nama Flora serta menyukai bunga Dandelion di Genshin Impact sejauh ini adalah seorang gadis cilik penjual bunga di Kota Mondstadt.https://twitter.com/gummyphos/status/1379248702322307078
Dari pantauan Indogamers, beberapa pemain yang mengikuti Close Beta Test (CBT) menyebutkan bahwa karakter Flora si penjual bunga pada awalnya adalah seorang wanita dewasa. Namun karena mendapat kritik kurangnya karakter anak-anak saat masih dalam fase CBT, miHoYo memutuskan mengubah Flora menjadi gadis cilik, namun sayangnya dialog Ulfr terkait Flora tidak disesuaikan sehingga muncullah tudingan Ulfr sebagai karakter pria dengan kecenderungan pedofilia.
Ada juga yang mengatakan ada dua karakter NPC dengan nama Flora, yakni Miss. Flora dan Flora gadis cilik penjual bunga, dan bahwa yang dimaksud Ulfr adalah Miss. Flora.
Antagonisasi terhadap penduduk asli
Menurut beberapa pemain, salah satu jenis musuh di Genshin Impact yang dikenal sebagai Hilichurl, dianggap desainnya mirip dengan suku asli di benua Amerika (tidak jelas suku mana yang dimaksud) dan dengan menjadikan mereka sebagai salah satu jenis musuh yang paling sering dijumpai di Genshin Impact, miHoYo dituding mengantagonisasi suku asli di Amerika dan mengarahkan pemain ke pandangan tersebut.https://twitter.com/venluvr/status/1379248857486331904
Rasisme terhadap kulit hitam
Tudingan berikutnya adalah rasisme terhadap kulit hitam. Dari total 31 karakter yang bisa dimainkan (playable), hanya terdapat dua karakter saja yang berkulit hitam sejauh ini di Genshin Impact, yakni Xinyan dan Kaeya,Pengguna twitter @tartaglified menyinggung dialog dan lore di dalam Genshin Impact untuk mempertegas rasisme terhadap kulit hitam tersebut.
https://twitter.com/tartaglified/status/1379259935654096897
Dalam dialog antara Paimon dengan Traveler, Paimon menyinggung warna kulit di balik tutup mata Kaeya yang disebutnya "seharusnya lebih terang daripada kulit di seluruh tubuh lainnya."
Sedangkan dalam lore Xinyan, dikisahkan bahwa masyarakat Liyue takut terhadap karakter berelemen pyro itu dan berusaha menghindarinya. Bahkan anak-anak juga disebut ketakutan akan sosok Xinyan. Kisah tersebut dikaitkan dengan warna kulit gelap Xinyan yang dianggap jadi alasan utama orang-orang takut terhadapnya.
Pengguna Twitter @xinyanluvsu juga memprotes karakter Xinyan dan Kaeya yang tidak benar-benar berkulit hitam, namun hanya berkulit gelap saja.
https://twitter.com/xinyanluvsu/status/1379262472545214466
Sejumlah pemain merespon tudingan ini dengan argumen bahwa kurangnya karakter playable berkulit hitam saat ini wajar saja. Saat ini baru ada dua wilayah yang tersedia di Genshin Impact, yakni Modstadt yang terinspirasi dari Jerman, dan Liyue yang berbasis dari China. Dan di dunia nyata, di dua negara itu orang kulih hitam memang termasuk minoritas sehingga wajar saja apabila saat ini karakter kulit hitam playable di Genshin masih sedikit.
Mereka yang membela miHoYo juga berargumen bahwa dua wilayah yang belum dirilis, yakni Sumeru dan Natlan, akan menyediakan banyak karakter berkulit hitam. Sumeru disebut-sebut terinspirasi dari kebudayaan Arab Kuno, Mesir, dan India. Sedangkan Natlan terpinsirasi dari penduduk asli benua Amerika sebelum ditemukan oleh Christopher Columbus.
Itulah hal-hal yang jadi topik utama dari tren boikot Genshin Impact ini. Bagaimana menurut kalian?
(Stefanus/IDGS)