Kemajuan teknologi memang luar biasa, termasuk dalam dunia video game di mana sebuah demonstrasi dari Neuralink menunjukkan bagaimana seekor monyet bermain Pong hanya dengan pikiran saja. 
IDGS, Sabtu, 10 April 2021 - Video itu memperlihatkan bagaimana seekor monyet berusia 9 tahun bernama Pager, bermain gim sederhana "Pong" menggunakan perangkat buatan Neuralink yang dipasang pada dua sisi otaknya.Perangkat itu sendiri mengirim sinyal ke otak Pager menggunakan perangkat transmisi 1.024 electrode (disebut N1 link). Kemudian aktivitas otak Pager dideteksi utuk memprediksi niat yang ingin dilakukan monyet itu.
https://youtu.be/2rXrGH52aoM
"Seperti yang anda lihat, Pager luar biasa bagus dalam bermain Pong pikiran. Ia fokus dan bermain secara dengan sendirinya. Ini bukan sihir, alasan bagaimana Neuralink bekerja adalah karena perangkat ini merekam dan mengurai sinyal-sinyal elektrik dari otaknya," bunyi narasi video tersebut.
Tentunya tujuan Neuralink bukan untuk melatih monyet menjadi pemain eSports profesional.
Elon Musk sebagai pemilik perusahaan Neuralink juga membantu menjelaskan visi dari Neuralink lewat cuitan-cuitan Twitternya. Ia bahkan mengklaim produk Neuralink dapat memungkinkan orang lumpuh menggunakan ponsel pintar lebih cepat daripada seseorang menggunakan jari.
https://twitter.com/elonmusk/status/1380315654524301315
https://twitter.com/elonmusk/status/1380334998524321792
"Produk pertama Neuralink akan memungkinkan orang-orang yang lumpuh menggunakan ponsel pintar dengan pikiran mereka lebih cepat daripada seseorang menggunakan jari. Versi berikutnya akan dapat mengarahkan sinyal dari Neuralink di otak ke Neuralink di motorik tubuh, kumpulan sensor neuron, sehingga memungkinkan, contohnya, orang lumpuh untuk berjalan kembali," klaim Elon Musk lewat sejumlah cuitan Twitter-nya.
Meski secara keseluruhan, proyek ini terkesan kejam, Neuralink bersikukuh bahwa binatang-binatang dalam setiap eksperimennya dirawat dengan baik, yang mereka buktikan lewat sebuah video di mana salah satu dokter hewan yang bekerja bagi Neuralink, Sam Baker, mendeskripsikan tingginya tingkat kepedulian mereka akan subyek-subyek ujicoba perusahaan itu.
(stefanus/IDGS)