Pemain Valorant Singapura Dipenjara 4 Bulan Atas Kasus Perjudian Match-Fixing

INDOGAMERS.ID Kasus match-fixing ini pertama kali diungkap oleh pemain semi-pro Valorant, Calel, pada April tahun lalu. Calel mengungkap bukti keterlibatan Malcom Chung Germsg Wai Kiat dalam Google Docs.

Perkembangan terbaru, Mothership melaporkan bahwa Germsg dijatuhi hukuman penjara selama 4 bulan pada 26 Mei 2023. Ia mengaku bersalah atas dakwaan korupsi menerima gratifikasi di bawah perundangan pencegahan korupsi Singapura.

Teman mantan satu tim Germsg di Resurgence, Ryan Dreamyscsgo Tan Shern, dijatuhi hukuman Reformative Training (RT) Singapura setidaknya 6 bulan. RT adalah hukuman rehabilitasi untuk pelaku kejahatan yang berusia di atas 14 dan di bawah 21 tahun.

Germsg dan Dreamycsgo saling kenal sejak 2014 ketika bermain Counterstrike. Singkat cerita, mereka akhirnya bergabung tim Valorant bernama Team Resurgence (RSG).

Dreamycsgo berhutang S$1.000 pada Germsg pada Agustus 2020 untuk berjudi. Bulan depannya, Germsg menagih Dreamycsgo setidaknya S$400 karena sedang butuh uang. Tak mampu membayar, Dreamycsgo mencetuskan ide untuk berjudi dengan melakukan match-fixing.

Saat itu RSG berlaga di EPULZE Royal Southeast Asia Cup Tournament. Mereka dua kali mengalami kekalahan dari Paper Rex dan Vision Strikers. Sebelum pertandingan terakhir melawan Team Blackbird Ignis, ia mengutarakan idenya pada Germsg.

Karena butuh uangnya kembali, Germsg mau tak mau menuruti ide Dreamycsgo. Dreamycsgo meminjam S$3.000 pada kakaknya yang kemudian diserahkan pada Germsg untuk berjudi.

Germsg memasang 5 taruhan untuk kekalahan RSG di situs judi ilegal. Ia pun meraih keuntungan lebih dari S$7.000 setelah sengaja tidak bermain serius di pertandingan melawan Blackbird Ignis yang berakhir dengan kekalahan RSG.

Berkaca dari kasus ini, benar yang dikatakan Lord Rhoma Irama. Uang judi itu tiada berkah.


(IDGS/deJeer)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI