Indogamers.com- Publisher Koei Tecmo dan developer Team Ninja telah mengumumkan game action RPG open-world, Rise of the Ronin, akan meluncur untuk PC melalui Steam pada 11 Maret mendatang seharga USD49.99 atau sekitar Rp809.402.
Game ini pertama kali dirilis untuk PlayStation 5 pada bulan Maret 2024.
Baca Juga: Riset Ini Ungkap Genre Game Teropuler Berdasar Generasi, Apa yang Paling Ngetren?
Mereka yang membeli Rise of the Ronin versi PC sebelum tanggal 2 April akan mendapatkan konten berikut ini, yang tersedia bagi mereka yang melakukan pre-order versi PS5:
-Empat combat style:
Hayabusa-ryu untuk Katana
Hayabusa-ryu untuk Naginata
Nioh-ryu untuk Katana
Aisu Kage-ryu untuk Katana
-Katana Iga Ninja
-Set Baju Besi Iga Ninja (satu set empat bagian)
Sekilas tentang Rise of Ronin
RPG dunia terbuka berlatar periode Bakumatsu, di mana para pemain berperan sebagai ronin yang menempa takdir mereka sendiri.
Game ini memiliki beberapa kemungkinan akhir cerita, yang memungkinkan pemain untuk memilih faksi mana yang akan didukung, seperti faksi anti-keshogunan, faksi pro-keshogunan, atau pasukan Barat, yang secara signifikan mengubah hasil cerita.
Game ini akan mendukung berbagai fitur PC, termasuk kompatibilitas monitor ultra-lebar, dan menyertakan perangkat tambahan seperti resolusi 8K, 120fps, audio 3D, serta pengaturan keyboard dan mouse yang dapat disesuaikan, sehingga memperkaya pengalaman bermain game.
Baca Juga: Ini Game Penghasil Saldo Dana Tercepat 2025, Permainannya Mirip Anak SD
Fitur Baru Eksklusif untuk Versi PC
Dukungan resolusi 8K.
Dukungan DirectX 12 Ultimate.
Kompatibilitas monitor ultra-lebar dan super ultra-lebar.
Dukungan 120 frame per detik.
Dukungan pelacakan sinar.
Dukungan audio 3D.
Kontrol keyboard dan mouse yang dapat disesuaikan.
Dukungan AMD Fidelity FX Super Resolution.
Dukungan NVIDIA DLSS dan Reflex.
Menu UI dengan kemampuan klik mouse.
Dukungan teknologi grafis Intel XeSS.
Alur cerita game
Jepang, 1863. Setelah tiga abad Keshogunan Tokugawa berkuasa, Kapal Hitam dari Barat turun ke perbatasan negara dan negara jatuh ke dalam kekacauan.
Di tengah kekacauan perang, penyakit, dan kerusuhan politik, seorang pejuang tanpa nama menempa jalan mereka sendiri, memegang nasib Jepang di tangan mereka.***