Indogamers.com - Halo gaes, balik lagi sama kabar-kabar panas dari industri game! Kali ini kita bahas Starfield. Game raksasa dari Bethesda ini memang punya banyak fans fanatik, tapi enggak sedikit juga yang merasa kurang "nendang" dibanding karya Bethesda sebelumnya kayak Skyrim atau Fallout.
Nah, menariknya, dikutip dari Eurogamer.net, baru-baru ini Bruce Nesmith, mantan Systems Designer Bethesda yang dulunya ikut menggarap Starfield (dan juga Lead Designer di Skyrim!), angkat bicara. Intinya, dia jujur soal apa yang menurutnya bikin Starfield enggak bisa menyamai "kakak-kakaknya." Penasaran? Yuks simak 4 alasan mengapa Starfield gagal se-level dengan Skyrim.
1. Game Bagus, Tapi Enggak Sehebat Skyrim
Bro, Nesmith jelas bilang kalau Starfield itu "good game" alias game yang bagus. Tapi, dia langsung menambahkan, dia nggak menganggapnya selevel dengan Fallout atau Elder Scrolls (Skyrim). Jadi, kalau ada yang bilang Starfield itu bagus, Nesmith setuju. Tapi kalau dibilang sehebat Skyrim? Dia angkat tangan.
2. Biang Keladi: Procedural Generation
Ini dia masalah teknis yang paling disorot: procedural generation. Apaan tuh? Simpelnya, ini adalah sistem otomatis yang dipakai developer buat bikin ribuan planet acak yang bisa kalian jelajahi di Starfield.
Nesmith bilang, ini masalah terbesar. Karena planet-planet itu dibuat secara acak, eksplorasinya jadi terasa "sama semua" (very samey). Rasa excitement buat menjelajahi planet baru jadi hilang di tengah jalan. Coba deh, kalian jujur, berapa banyak planet yang udah kalian kunjungi yang terasa unik dan berkesan?
3. Masalah Filosofis: Ruang Angkasa Itu Membosankan
Ini kritik yang paling pedas tapi jujur. Nesmith, yang ironisnya adalah seorang space fan dan amateur astronomer, bilang bahwa premis utamanya sendiri bermasalah.
"Saya adalah penggemar luar angkasa yang luar biasa, saya adalah astronom amatir, saya tahu semua tentang itu, banyak pekerjaan yang saya lakuin di Starfield berhubungan dengan data astronomi," kata Nesmith. Tapi, dia menambahkan:
"Tapi ruang angkasa pada dasarnya membosankan. Secara harfiah digambarkan sebagai ketiadaan. Jadi bergerak melaluinya bukanlah tempat kegembiraan berada, menurut saya."
Tuh kan, cuy! Intinya, menurut dia, menjelajahi "kehampaan" itu emang enggak seru. Kebosanan di space ini diperparah sama procedural generation di planet-planetnya.
4. Kurangnya Musuh Serius yang Beragam
Nesmith juga kecewa karena musuh utama yang dihadapi di Starfield kebanyakan manusia. Makhluk alien yang keren-keren itu, menurut dia, cuma kayak "serigala di Skyrim"—mereka ada, tapi enggak berkontribusi banyak sebagai lawan yang serius atau generator cerita yang menarik.
Penutup
Nah, dari pengakuan Bruce Nesmith ini, kita jadi tahu gambaran utuh kenapa ekspektasi gamer terhadap Starfield terasa kurang terpenuhi, meskipun dia tetap mengakui Starfield adalah game yang bagus.
Fokus Bethesda di Skyrim adalah menerima keanehan (quirkiness) dari open world yang mereka buat, dan itu yang bikin game itu jadi legenda. Sementara Starfield terlalu banyak bergantung pada teknologi (procedural generation) di tempat yang salah (space).
Gimana menurut kalian, gaes? Setuju enggak kalau space itu membosankan?***





















