Indogamer.com - Hai, Gamers tanah air! Pernah gak sih lo ngelihat game lama terus mikir, “kok masih keren banget ya?”
Padahal rilisnya udah 10 tahun lalu, tapi tampilannya masih bisa ngalahin banyak game baru. Dari pantulan cahaya realistis, detail karakter yang gila-gilaan, sampai dunia yang berasa hidup banget semuanya jadi bukti kalau umur gak selalu nentuin kualitas visual.
Menariknya, sebagian besar game ini lahir sebelum era ray tracing dan teknologi next-gen jadi hal biasa. Tapi entah karena ambisi, obsesi, atau perfeksionisme para developernya, hasil akhirnya masih bikin rahang jatuh sampai sekarang. Yuk, nostalgia bareng.
Ini dia 10 game lawas yang dirangkum dari kanal YouTube MainQuestID, dengan grafis yang masih kelihatan modern bahkan
di 2025.
Baca Juga: 6 Game Panahan Paling Keren yang Wajib Kamu Mainkan Sekarang Juga! Gak Cuma Tembak Biasa!
1. Assassin’s Creed Unity (2014)
Waktu rilis, Assassin’s Creed Unity sempat dihujat karena bug yang absurd mulai dari wajah tanpa kulit sampai NPC yang nyangkut di tembok. Tapi di balik semua meme itu, ada satu hal yang tetap tak tertandingi: detail kota Paris-nya.
Ubisoft membangun dunia abad ke-18 dengan obsesi gila. Cahaya matahari yang jatuh di atap, pantulan lilin di dalam gereja, sampai debu halus di udara—semuanya bikin Unity terasa kayak lukisan hidup.
Ironisnya, game yang dulu dihina karena performa, kini justru dipuji sebagai salah satu dunia digital paling indah yang pernah dibuat.
2. Batman: Arkham Knight (2015)
Kota Gotham di Arkham Knight bukan cuma latar, tapi karakter itu sendiri. Hujan deras, aspal basah yang memantulkan cahaya neon, kabut tipis di antara gedung—semuanya menciptakan atmosfer kelam khas dunia Batman.
Rocksteady berhasil memeras habis kemampuan Unreal Engine 3 buat bikin efek pantulan, partikel, dan tekstur yang masih luar biasa bahkan di 2025. Armor Batman yang basah, jubah yang mengikuti arah angin, hingga Batmobile yang mulus berubah mode jadi bukti kalau dunia Gotham ini bukan sekadar tempat, tapi pengalaman sinematik.
3. Need for Speed (2015)
EA waktu itu berani banget ngambil pendekatan visual yang beda: balapan malam, hujan abadi, dan live-action cutscene yang bikin game ini kayak gabungan antara dunia nyata dan digital.
Lighting-nya luar biasa realistis, dengan pantulan lampu dari toko dan mobil yang bikin suasana jalanan basahnya hidup banget. Efek “wet look” bukan cuma kosmetik, tapi juga terasa dalam setiap drift.
Mungkin bukan seri terbaik secara gameplay, tapi dari sisi visual, Need for Speed (2015) nunjukin satu hal penting gaya bisa ngalahin umur.
Baca Juga: Siap-Siap Download! 10 Game Android dan iOS Terbaru 2025 dengan Grafis Setara Konsol!
4. Alien: Isolation (2014)
Kebanyakan game horor ngandelin jumpscare, tapi Alien: Isolation main di rasa takut yang tenang tapi mencekam.
Kesan retro futuristiknya dibangun dengan detail ekstrem: layar CRT yang ngedip, pintu berkarat, kabut tipis, dan pencahayaan manual yang bikin tiap lampu punya karakter sendiri.
Xenomorph-nya? Masih jadi salah satu monster paling menakutkan di dunia game. Bukan karena darah atau suara, tapi karena lo gak pernah tahu dia di mana. Sepuluh tahun berlalu, dan Alien: Isolation masih jadi standar emas untuk horror atmosferik.
5. Middle-earth: Shadow of Mordor (2014)
Sebelum Assassin’s Creed punya sistem open-world rapi, Shadow of Mordor udah lebih dulu bikin dunia yang hidup lewat Nemesis System. Tiap orc bisa punya dendam dan kepribadian sendiri.
Visualnya pun gak kalah niat animasi halus, lighting suram tapi kontras, dan efek darah serta lumpur yang bikin dunia Mordor terasa “kotor tapi nyata”.
Sampai sekarang, sistem Nemesis masih jadi inovasi langka yang belum ada tandingannya.
6. The Order: 1886 (2015)
Game ini sempat jadi kontroversi karena durasinya pendek banget. Tapi dari sisi visual, The Order: 1886 adalah karya seni digital.
London era Victoria disajikan dengan kabut tebal, pantulan cahaya di batu basah, dan sinematografi yang nyatu sempurna antara cutscene dan gameplay.
Setiap frame-nya berasa kayak potongan film layar lebar. Mungkin bukan game paling panjang, tapi jelas salah satu yang paling berani menaikkan standar visual industri.
Baca Juga: 5 HP Gaming Terbaik 2025 dengan Snapdragon 8 Gen 3 Resmi di Indonesia
7. Forza Horizon 3 (2016)
Kalau mau balapan sambil liburan, Forza Horizon 3 jawabannya. Dunia open-world Australia-nya tampil luar biasa detail dari pantai tropis sampai gurun pasir.
Cahaya matahari, refleksi air, dan debu di jalan semua terasa hidup. Bahkan untuk ukuran game 2016, tampilannya masih bisa ngalahin banyak game racing baru.
Atmosfernya ringan dan seru, bikin lo pengen terus main satu balapan lagi sambil menikmati pemandangan.
8. Quantum Break (2016)
Remedy berani nyampurin game dengan serial TV, lengkap dengan aktor Hollywood. Hasilnya? Campuran unik antara shooter dan drama sci-fi sinematik.
Efek manipulasi waktunya kelihatan luar biasa: peluru berhenti di udara, kaca pecah lalu menyatu lagi, dan bangunan hancur secara reverse.
Quantum Break adalah bukti kalau eksperimentasi bisa menghasilkan sesuatu yang visualnya tetap relevan hampir satu dekade kemudian.
9. Uncharted 4: A Thief’s End (2016)
Naughty Dog berhasil menutup kisah Nathan Drake dengan salah satu visual paling memukau sepanjang masa.
Ekspresi wajah, tekstur kulit, pantulan cahaya di senjata berdebu—semuanya terasa hidup.
Setiap lokasi, dari hutan tropis sampai kota Madagaskar, punya atmosfer dan warna yang bikin dunia game ini berasa nyata. Lebih dari sekadar game petualangan, Uncharted 4 adalah penutup emosional yang disajikan seindah film blockbuster.
10. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain (2015)
Kombinasi antara kebebasan open-world, detail militer realistis, dan sentuhan khas Hideo Kojima bikin The Phantom Pain tetap jadi legenda.
Dari butiran debu di Afghanistan sampai efek bayangan alami, semuanya terasa presisi dan sinematik.
Game ini bukan cuma soal tampilannya, tapi juga soal kebebasan bermain dan makna emosional di baliknya.
Sampai sekarang, belum ada game militer yang bisa menyamai keseimbangan antara realisme dan kebebasan seperti ini.
Baca Juga: 6 Rekomendasi HP Gaming 5–7 Jutaan Terbaik 2025, Performa Dewa Buat Main Game Berat!
Penutup
Itu dia 10 game yang udah berumur satu dekade, tapi masih tampil kayak rilisan baru.
Masing-masing punya cara sendiri buat ninggalin kesan visual yang gak lekang waktu bukti kalau visi kreatif jauh lebih tahan lama daripada sekadar teknologi.
Sekarang giliran lo dari semua game di atas, mana yang menurut lo paling “tahan banting” secara visual? Atau ada game lain yang menurut lo masih terlihat next-gen sampai sekarang?***

















