INDOGAMERS.ID Lembaga rating/ klasifikasi usia untuk video gim yang beredar di Arab Saudi, Video Games and Age Rating (VGAR) mencuit di akun Twitter VGAR_SA bahwa Final Fantasy XVI tidak bisa dirilis di Arab Saudi karena Square Enix tidak mau melakukan modifikasi/ penyesuaian konten di dalam gim (3/5).
https://twitter.com/VGAR_SA/status/1653711143528181760
Sebelumnya, General Supervisor of Video Games Classification di General Commision of Audio Visual Media (GCAM) Arab Saudi, Hattan Tawili mencuit hal serupa tanpa menyebut video gim apa yang dimaksud.
https://twitter.com/HattanTawili/status/1653453829352964096
Hattan Tawili menjelaskan ada sebuah gim besar di tahun ini yang akan dilarang peredarannya di Arab Saudi. Usaha selama 8 bulan untuk meminta perusahaan penerbit gim tersebut menyesuaikan kontennya untuk Arab Saudi ternyata tidak berhasil. Ia menekankan bahwa perusahaan tersebut paham tentang hal itu namun tetap menolak melakukan penyesuaian.
https://twitter.com/Super_HunTTer/status/1653761618113593346
Pengguna Twitter Super_HunTTer mengaku mengetahui hal ini dari orang yang dekat dengan anggota VGAR. Ia mencuit bahwa mereka hanya meminta untuk menghapus 1 atau 2 scene pendek namun Square Enix menolaknya. Warganet di Arab Saudi tersebut berpendapat bahwa Square Enix tidak pedulikan hal tersebut karena Arab Saudi bukan pasar video gim yang besar.
Percakapan mengenai dilarangnya FF XVI.
CEO Aitai Japan, Audrey, yang menanggapi Super_HunTTer, menduga hal tersebut ada hubungannya dengan adengan sex eksplisit Benedikta atau karakter Dion yang dirumorkan LGBT. Super_HunTTer mengatakan Arab Saudi saat ini sedikit lebih menerima ketelanjangan ringan, kecuali benar-benar perlihatkan adegan sex. Namun LGBT pada dasarnya langsung dilarang.
https://twitter.com/psxbnin/status/1638984921036525568
Belum ada informasi lebih jelas mengenai kasus ini. Mungkin jawabannya baru akan diketahui ketika Final Fantasy XVI rilis nanti pada 22 Juni 2023.
(IDGS/deJeer)