Indogamers.com - Tahun 2023 ini merupakan masa yang cukup membanggakan sekaligus menyedihkan bagi game yang diadaptasi dari film Harry Potter, Hogwarts Legacy.
Sejak pertama kali dirilis pada Februari 2023 di beberapa konsol, game ini menuai banyak pujian yang menjadikannya cukup laris di pasaran. Bahkan setelah rilis di Nintendo Switch, game tersebut dianggap bagus dari segi grafis dan lain sebagainya.
Akan tetapi, pencapaian gemilang tersebut diiringi dengan sesuatu yang kurang menyenangkan karena gama gagal masuk satu pun nominasi The Game Awards 2023. Akibatnya, penggemar game ini terpecah karena sebagian menganggap ada beberapa hal yang layak masuk nominasi.
Baca Juga: Masih Bingung Pilih Mana? Ketahui Perbandingan Samsung Galaxy M54 Vs A54
Dianggap sukses
Game ini dianggap sukses di pasaran karena mampu terjual hingga jutaan copy sejak pertama kali dirilis. Sayangnya Hogwarts Legacy tidak masuk nominasi apapun di The Games Awards 2023, yang dinilai sebagai sebuah kelalaian.
“Sayang sekali Hogwarts Legacy tidak mendapatkan nominasi apa pun di Game Awards tahun ini!” kata MiddletonPlays di Reddit dikutip dari Dexerto pada Rabu, 15 November 2023.
“Saya merasa setidaknya lagu ini pantas mendapatkan nominasi untuk musik dan musiknya!”
"Saya pikir itu mendapat hinaan yang cukup keras untuk musik, dan itu 100% layak mendapatkan nominasi Art Direction,” tambah penggemar lain.
Untuk diketahui, game ini menerima nominasi Grammy untuk soundtracknya, meski menurut banyak orang seharusnya bisa menjadikannya jaminan untuk masuk Game Awards juga.
Baca Juga: Jadwal Turnamen PUBG Mobile PMGC 2023 Turki. Diikuti 50 Tim Peserta, 4 Tim dari Indonesia
Kontroversi
Di sisi lain, tidak sedikit yang punya pandangan berbeda sehingga wajar jika muncul beragam kontroversi.
"Tidak ada penghargaan untuk 'perasaan Harry Potter terbaik di dunia. Itu tidak menonjol sebagai video game jika Anda melihat gambaran besarnya dan mempertimbangkannya," ungkap pengguna lain.
The Game Awards memang dikenal sebagai penghargaan yang cukup menarik banyak perdebatan. Maka tak heran jika diskusi semacam ini kerap kali terulang setiap tahunnya.***